Giliran Tokoh Pemekaran Kritik Panitia Upacara HUT Bengkulu Tengah

Selasa 25 Jun 2024 - 23:27 WIB
Reporter : Tri Hardianti
Editor : Leonardo Ferdian

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Salah seorang Tokoh Pemekaran Kabupaten Bengkulu Tengah, Junia Heri turut menyayangkan insiden yang dialami para tamu undangan di Upacara Peringatan HUT Kabupaten Bengkulu Tengah. Terlebih hal itu sudah mencuat ke publik dan langsung mendapat atensi dari Ormas dan LSM. 

Harapan semula, kata Junia Heri peringatan HUT ke-16 ini lebih meriah dan berkesan bagi masyarakat dan para tokoh pemekaran yang sudah berjasa memperjuangkan pemekaran Bengkulu Tengah di awal.

Faktanya, terlihat dari ukuran panggung upacara lebih kecil dari tahun sebelumnya. Alhasil tidak sedikit tamu undangan yang tidak kebagian tempat duduk sehingga harus duduk di bawah panggung. 

“Panggung utama memang mengecil, kita tidak mengetahui jelas apakah karena anggaran yang mengecil ataupun ada alasan lainnya. Harusnya dihargai para perangkat Bupati itu, ataupun tamu undangan lain jangan sampai mereka duduk di belakang panggung. Kami minta ini menjadi atensi agar di tahun berikutnya tidak terulang kembali,” ungkapnya. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/5182/hut-ke-16-kabupaten-bengkulu-tengah-tumbuh-menuju-kedewasaan

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/5183/fakta-atau-hoaks-dukungan-rachmat-maju-pilkada-mengalir-deras-cek-di-sini

“Tidak hanya itu, saya juga minta agar seluruh OPD untuk memeriahkan HUT dengan menggelar kegiatan bukan hanya OPD itu-itu saja. Bila perlu upacara dilaksanakan per OPD,” lanjutnya.

Tokoh pemuda yang juga aktivis Ormas Nusantara Institute, Harisna Asari kembali melontarkan kritikan keras atas kinerja panitia, yang dalam hal ini dari Badan Kesbangpol. 

"Saya rasa tidak alasan mau Kepala Badannya masih baru, ini upacara peringatan HUT Kabupaten, penuh arti, sakral! tetapi perlakuannya seperti menyepelekan. Sampai tamu undangan tidak kebagian kursi. Ini bukan upacara HUT Pemda tapi HUT Kabupaten. Jauh hari harusnya dipersiapkan dengan matang, bagaimana kalau segenap masyarakat Benteng ikut hadir, apakah mereka harus jadi penonton dan berdiri panas-panasan sementara mereka adalah penduduk kabupaten yang sedang merayakan ulang tahun," ungkap Harisna.(imo)

Kategori :