RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Masyarakat Desa Rindu Hati Kecamatan Taba Penanjung saat ini masih merasakan was-was setiap kali hujan turun. Pasalnya bronjong di sekitar desa yang notabene dapat menahan luapan air sungai ini sudah lama tak kunjung diperbaiki. Sejak beberapa tahun lalu, bronjong sepanjang 150 meter ini rusak dihantam air sungai yang meluap.
Kades Rindu Hati, Amiril Mukminin, S.Sos mengatakan, bronjong tersebut hancur pada tahun 2021 lalu pada saat banjir besar yang melanda desa. Pemdes telah berupaya mengusulkan ke Pemkab Bengkulu Tengah (Benteng) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII untuk dilakukan pembangunan bronjong.
‘’Pada Juni 2022 lalu sudah saya buat proposal yang disampaikan ke BWS Sumatera VII untuk meminta bantuan pembangunan bronjong. Pada setiap tahun juga sudah kita usulkan dalam musrembangcam, tetapi memang belum ada tanggapan sampai saat ini,’’ ungkap Amiril.
Amiril menuturkan, dampak yang paling sering dirasakan oleh masyarakat sekitar adalah pada saat hujan deras yang mengguyur desa pada malam hari. Dikarenakan hanya butuh 1 jam air sungai mulai naik ke pemukiman.
‘’Takutnya nanti saat malam, hujan datang, air tiba-tiba meluap dan membanjiri pemukiman. Masyarakat menjadi was-was karena tidak ada persiapan. Hancurnya brojong ini juga berdampak pada persawahan kami yang sering gagal panen. Saya berharap adanya bentuk dan perhatian dari pihak terkait,’’ demikian Amiril.(one)