RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Aliran listrik di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) sempat normal pada pukul 09.00 WIB Rabu 5 Juni 2024, namun kembali padam sekitar pukul 16.30 WIB. Kondisi ini tentunya dikeluhkan oleh sejumalh pengusaha dan warga desa.
Seperti disampaikan pengusaha mie ayam pangsit dan bakso Arumi, Jofi mengatakan, saat ini dirinya menggunakan genset untuk menghidupkan listrik. Guna menggunakan bahan bakar minyak, dirinya harus mengeluarkan Rp 50 ribu per malam dan merugi sekitar Rp 500 ribu.
‘’Jika malam tanpa adanya penerangan, kami tidak bisa berjualan. Maka, kami menyewa genset untuk menghidupkan listrik dan sekitar Rp 500 ribu mengalami kerugian,’’ jelas Jofi.
Terpisah, warga Desa Tengah Padang, Trio mengatakan, dengan padamnya listrik masyarakat harus berusaha mencari air karena sanyo tidak bisa digunakan. Beberapa warga juga mencari sumber air dari sungai.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4756/tangkal-radikalisme-fktp-tekankan-kenduri-di-bengkulu-tengah
‘’Di wilayah ini belum ada air perumda. Jadi kami menggunakan sanyo untuk mengalirkan air sumur ke bak mandi. Jika listrik padam, maka banyak warga yang kesulitan mencari air, bahkan ada yang sampai ke sungai,’’ pungkas Trio.
Untuk diketahui, pemadaman aliran listrik terjadi pada Selasa 4 Juni 2024 sejak pukul 11.00 WIB dikarenakan adanya gangguan transmisi SUTT 275 kV Linggau-Lahat sehingga berdampak pada sistem kelistrikan di wilayah kerja Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu. Tak hanya itu, di sebagian Provinsi Lampung juga ikut terdampak.(one)