RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Hal yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat di Desa Sukarami, Durian Demang dan Dusun Baru II dari 4 tahun terakhir akhirnya tiba.
Irigasi padang segaro di Desa Sukarami Kecamatan Taba Penanjung akhirnya dibangun. Terbukti, telah dilaksanakannya penetapan titik nol pembangunan pada Kamis 25 April 2024 sekitar pukul 13.15 WIB.
Ada yang menarik dalam kegiatan titik nol pembangunan tersebut, diwarnai dengan turunnya hujan yang cukup deras, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Bengkulu Tengah (Benteng) bersama perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Benteng tetap hadir bersama dengan kelompok tani di 3 desa serta aparatur desa setempat.
Dalam kesempatan itu, Sekda Rachmat mengatakan, sengaja datang untuk mengecek secara langsung akan dimulainya pembangunan irigasi padang segaro. Hal tersebut juga merupakan pembangunan yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat sekitar, terutama para kelompok tani.
‘’Hari ini saya sengaja datang karena akan dimulainya pembangunan irigasi padang segaro ini. Meskipun dalam kondisi hujan-hujanan datang langsung dan bisa bersilaturahmi dengan masyarakat. Karena pembangunan irigasi padang segaro sudah lama dinantikan. Kita juga memastikan pengerjaan dimulai tepat waktu dan selesai tepat waktu. Kualitasnya diharapkan sesuai harapan,’’ kata Rachmat.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/3724/pemdes-panca-mukti-tetapkan-titik-nol-pembangunan-jut
Sementara itu, Kades Sukarami, Saripudin mengatakan selaku pemerintah desa dan mewakili desa-desa lainnya mengucapkan ribuan terima kasih kepada Sekda Rachmat dan Dinas PUPR Benteng yang telah menepati janji pembangunan irigasi tersebut.
‘’Selaku kades dan mewakili desa lainnya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berupaya mendorong pembangunan di irigasi padang segaro. Selanjutnya nanti akan ada program-program lain agar bisa berlanjut untuk masyarakat,’’ jelas Saripudin.
Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Benteng, Febrian Fatahilah, S.T, M.T mengatakan, dalam setiap pengerjaan proyek tentu memiliki banyak kendala. Dengan monitoring, hambatan tersebut dapat diatasi.
‘’Tentu kita tetap monitoring dengan lengkap agar hambatan-hambatan dapat teratasi. Setiap proyek tentu ada tantangan dan upaya kita agar cepat selesai. Dari pembicaraan memang pengerjaan memakan waktu 5 sampai 6 bulan, tetapi kita upaya kurang dari itu sudah dapat selesai,’’ demikian Febrian.(one)