2. Kaya Antioksidan
Jahe dan kunyit merupakan sumber senyawa pelindung yang sangat baik.
Antioksidan yang ditemukan dalam jahe dapat membantu mencegah penyakit jantung dan kanker, terutama bila dipadukan dengan bawang putih.
Kunyit mengandung lebih banyak antioksidan.
3. Antiinflamasi
Jahe dan kunyit sama-sama memiliki manfaat antiinflamasi yang mengesankan.
Senyawa dalam jahe, yang disebut gingerol, bertanggung jawab atas rasa pedasnya dan banyak sifat pelindungnya.
Ada beberapa jenis gingerol dan senyawa lain dalam jahe yang terbukti dapat memperbaiki kondisi peradangan mulai dari flu biasa hingga penyakit radang usus.
Sebuah studi tahun 2022 di Frontiers in Pharmacology menemukan bahwa senyawa dalam jahe yang disebut 6-shogaol bertanggung jawab untuk menghambat peradangan pada sel-sel pembuluh darah.
Data Penelitian
Berasal dari keluarga tumbuhan yang sama, tidak terkecuali kunyit.
Kurkumin, sekali lagi, menjadi pusat perhatian dalam hal anti-inflamasi.
Ulasan tahun 2021 di Journal of the Science of Food and Agriculture mengutip penelitian demi penelitian yang menunjukkan berbagai manfaat kurkumin, termasuk sifat anti-inflamasinya yang luar biasa.
Seperti banyak makanan klasik lainnya, jahe dan kunyit benar-benar lebih enak jika dipadukan.
Sebuah studi tahun 2022 di jurnal Molecules membahas secara mendalam tentang bagaimana senyawa kimia dalam jahe dan kunyit bekerja untuk mengurangi peradangan dalam tubuh.
Penulis penelitian ini menyatakan bahwa karena peradangan merupakan faktor utama penyebab banyak penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, kanker, dan penyakit neurodegeneratif, mereka merekomendasikan kombinasi jahe dan kunyit untuk mendapatkan manfaat maksimal.