PONDOK KELAPA RBt - Minggu 26 November 2023 pagi, Rachmat Riyanto Sekdakab Bengkulu Tengah mengunjungi Junaria, warga Desa Pekik Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa yang menjadi korban kebakaran.
Usai disalami dan dipeluk Sekda sebagai wujud keprihatinan dan rasa duka, Junaria tak kuasa menahan tangis sembari memandangi rumah yang kini menjadi puing-puing pasca kebakaran hebat pada Sabtu 25 November 2023 malam.
Junaria yang berdiri di samping Sekda tampak beberapa kali menyeka air matanya yang terus mengalir. Tak pernah terbayangkan oleh Junaria harus mengalami musibah yang menghilangkan tempat tinggal dan harta benda di dalamnya. Sekda sendiri yang hadir mewakili Pemkab Bengkulu Tengah berusaha menenangkan dan menguatkan Junaria.
"Ya kami selepas Sholat Subuh tadi (Minggu, red) langsung ke sini (lokasi kebakaran, red) untuk melihat kondisi dan menemui pemilik rumah. Mewakili Pemerintah Daerah kami turut prihatin dan turut merasakan kesedihan seperti yang dirasakan korban sekeluarga," ungkap Rachmat.
Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 20.26 WIB pada Sabtu 25 November 2023. Api sempat berkobar cukup besar. Sejumlah warga ramai mendekat dan membantu melakukan pemadaman api. Termasuk jajaran personel Polsek Pondok Kelapa.
‘’Benar ada warga kami di Desa Pekik Nyaring yang rumahnya barusan tertimpa musibah kebakaran. Rumahnya dekat dengan Koramil Pondok Kelapa. Saat ini infonya api masih berkobar besar. Warga dan kepolisian sedang melakukan pemadaman,’’ ujar Sekretaris Dinas Dukcapil Benteng, Adnan Kasidi, SE yang juga warga desa setempat.
Perjuangan memadamkan api yang membakar kediaman Junaria oleh warga, aparat gabungan Polri dan TNI serta petugas Damkar akhirnya membuahkan hasil. Dari pantauan di TKP, Sabtu 25 November 2023 sekitar pukul 22.01 WIB api sudah padam.
Petugas sedang melakukan pendinginan dan menyisiri setiap sudut rumah, jika masih ada titik api yang menyala. Dalam kondisi gelap lantaran dilakukan pemadaman listrik, hanya ada cahaya dari lampu-lampu kendaraan, TKP masih cukup ramai oleh warga dan juga pengendara yang semula sedang melintas lalu berhenti untuk menonton.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui penyebab pasti kebakaran. Saat api menyala dan melalap rumah dengan cepatnya, Junaria yang berprofesi sebagai Perangkat Desa Pekik Nyaring sedang berada di luar. Untuk jumlah kerugian akibat kebakaran belum dihitung secara rinci, namun taksirannya mencapai ratusan juta rupiah.
Di sisi lain, keterlambatan dan keterbatasan air yang dibawa oleh armada Damkar ke TKP kebakaran saat api sedang berkobar menuai kritikan warga. Di tengah kepanikan, berhadap kedatangan armada Damkar dapat menjinakkan si jago merah agar tidak membesar malah kekecewaan yang didapat warga. Alhasil warga secara bersama-sama berupaya memadamkan api dengan perlengkapan seadanya.(fry/cw2)