Bea Cukai Dukung Pelaku Usaha Dalam Negeri Lewat Asistensi Fasilitas Kepabeanan

Senin 18 Mar 2024 - 21:53 WIB
Editor : Leonardo Ferdian

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Bea Cukai kembali mengadakan pertemuan lewat focus group discussion dan kunjungan langsung ke perusahaan. 

Kegiatan tersebut untuk menjalin sinergi dan meningkatkan komunikasi yang lebih baik kepada pengguna fasilitas kepabeanan. 

Adapun kegiatan FGD dilakukan oleh Bea Cukai Wilayah Banten, sedangkan kunjungan langsung dilaksanakan oleh Bea Cukai Yogyakarta pada Rabu (6/3). 

“Pelaksanaan monev fasilitas KITE ini dilatarbelakangi adanya instruksi Direktur Jenderal Bea Cukai untuk menunjang efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas pelayanan dan penagwasan kegiatan perusahaan penerima fasilitas kepabeanan,” ungkap Encep Dudi Ginanjar, Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan.

Dalam FGD tersebut, para penerima fasilitas yang terdiri dari 40 pengguna jasa menerima informasi terkait monitoring umum dan monitoring khusus terhadap fasilitas KITE. 

Monitoring umum dilaksanakan terhadap persyaratan dan kriteria perizinan, kesesuaian kegiatan dan data dengan SKEP yang diberikan, pelaksanaan ketentuan IT Inventory, penyampaian laporan pertanggungjawaban, devisa hasil ekspor, dan kewajiban kepabeanan lain. 

Sementara itu, monitoring khusus meliputi pemeriksaan sewaktu-waktu, pemeriksaan sederhana, dan penelitian mendalam.

Monitoring khusus juga dilaksanakan berdasarkan hasil rekomendasi monitoring umum, rekomendasi lain dari internal dan/atau eksternal, dan informasi lain. 

Kegiatan asistensi fasilitas juga dilakukan Bea Cukai Yogyakarta kepada PT Anggun Kreasi Garmen. 

Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang fokus memproduksi hasil olahan garmen khususnya jaket.

Salah satu langkah konkret untuk mewujudkan ambisi ini adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 50 megawatt (MW) oleh PT PLN.

PLTS ini diharapkan segera beroperasi dan memasok listrik IKN dengan energi bersih. 

IKN juga akan mengembangkan angkutan umum tanpa awak hingga mobil terbang yang disiapkan untuk 2045. 

OIKN akan terlebih dahulu melakukan uji coba kelayakan untuk jenis transportasi tersebut. 

Progres pembangunan IKN Tahap 1 sudah mencapai sekitar 77 persen. 

Tags :
Kategori :

Terkait