Bongkar Performa dan Ketangguhan Teknologi Baterai BYD, Maksimalkan e-Platform 3.0

Rabu 13 Mar 2024 - 19:24 WIB
Editor : Leonardo Ferdian

OTOMOTIF – Pada kesempatan tampil perdananya di IIMS 2024, PT BYD Motor Indonesia menghadirkan Technical BYD Jepang untuk membeberkan keunggulan dari teknologi baterai yang digunakan mobil listri BYD.

Dilansir disway.id, dalam kesempatan tersebut, Tatsuya Mikami yang merupakan Chief Adviser, After Sales and Technical BYD Jepang bongkar performa dan ketangguhan teknologi baterai BYD yang didukung dengan body menggunakan e-Platform 3.0.

Menurut Tatsuya, terdapat beberapa alasan kenapa BYD memilih untuk menggunakan jenis baterai LFP atau Lithium Ferro Phosphate.

Selain itu jenisnya, pemilihan desain baterai yang disebut blade battery ini juga menjadi peranan penting dalam mendukung performa serta stabilitas 3 varian BYD yang dipasarkan di Tanah Air, di antaranya BYD Dolphine, BDY Atto 3 dan BYD Seal.

Tatsuya menjelaskan bahwa pemilihan jenis LFP ini dikarenakan tingkat keamanan yang terbaik, karena baterai jenis ini tidak mudah terbakar dibandingkan dengan baterai jenis NCM.

NCM adalah baterai yang terdiri dari bahan Nikel, Kobalt, dan Mangan yang ketiganya tergabung di sistem lithium-ion.

Dalam uji coba yang dilakukan, saat baterai jenis NMC ditusuk dengan jarum maka baterai seketika langsung mengembung dan mengeluarkan api serta terbakar yang hal tersebut sangat berbahaya bagi penumpang.

Sedangkan baterai LFP dengan desain Blade Battery yang digunakan oleh BYD saat menjalani tes yang sama tetap aman dan tidak mengeluarkan reaksi yang berbahaya.

“Memang Blade Battery LFP BYD terdapat bereaksi, namun masih dalam batas aman, di mana dari pengukuran terlihat adanya peningkatan panas hanya 60 derajat celcius saat dilakukan pengujian yang sama,” papar Tatsuya.

Selain itu, dengan desain yang seperti bilang pisau, membuat baterai yang digunakan oleh BYD dapat disusun sedemikian rupa, sehingga pemanfaatan ruang yang sangat efisien.

Tidak hanya itu, pada 3 varian BYD yang dipasarkan Indonesia terdapat dua jenis pengepakan atau packaging baterai.

Dalam penggunakaan, terdapat dua jenis packaging, di antaranya CTP atau Cell to Pack yang terdapat pada BYD Dolphin dan BYD Atto.

Sedangkan jenis packaging kedua adalah CTB atau Cell to Body seperti yang digunakan pada BYD Seal.

Penyematan CTB ini merupakan sebuah inovasi yang dilakukan oleh BYD yang tidak hanya mengefesienkan ruang, namun juga untuk meningkatkan kestabilan kendaraan dalam melaju serta bermanuver dalam kecepatan tinggi.

Menurut Tatsuya, dengan menggunakan CTB maka vertikal space pada BYD Seal akan lebih kecil yang berdampak central grafity dan pada kesatabilan handling dalam berkendara.

Tags :
Kategori :

Terkait