Seafood Tak Selalu Kolesterol, Udang Vaname Justru Sehat untuk Jantung dan Tulang

Kamis 29 Feb 2024 - 23:24 WIB
Editor : Nanang Setiawan

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/2499/resep-es-kuwut-timun-khas-bali-yang-simpel-untuk-menu-buka-puasa-kolesterol-langsung-minggat

2. Kaya Asam Amino Esensial

Tubuh manusia tidak bisa menghasilkan beberapa jenis asam amino esensial dan hanya bisa didapatkan dari makanan (Lopez, dkk. 2020).

Udang vaname ini kaya akan asam amino esensial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa udang vaname mengandung 18 jenis asam amino, 9 di antaranya adalah asam amino esensial yaitu valin dengan kandungan tertinggi (23,72%) lalu methionine, histamin, argentine, isoleusin, leusin, fenilalanin, triptofan, dan lisin (Gunalan, dkk., 2013)

Asam amino esensial ini penting

untuk regulasi berbagai fungsi biologis tubuh manusia.

3. Mengandung Lemak Baik

Walaupun kandungan lemaknya lebih rendah, tetapi ternyata komposisi lemak baik atau lemak tidak jenuh dalam udang vaname ini lebih banyak, Asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) merupakan asam lemak yang kandungannya paling dominan (38,5%), terdiri dari asam linoleat (16,3%), asam alfa-linolenat (11,2%), omega-6 dan omega-3.

4. Menjaga kesehatan jantung

Kandungan asam lemak yang baik pada udang vaname ternyata juga baik untuk kesehatan jantung.

“Asam lemak omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-koagulan, serta banyak manfaat kesehatan penting lainnya. Selain karena kandungan asam lemak, udang vaname juga mengandung potasium/kalium yang cukup tinggi (56.7 mg). Konsumsi kalium yang cukup dapat mencegah terjadinya tekanan darah tinggi, membantu sel otot jantung untuk menjaga detak jantung yang normal,” tambahnya.

5. Mencegah arteriosklerosis

Pernah dengan soal arteriosklerosis? Ini adalah salah satu pencetus stroke yang menyebabkan munculnya tumpukan “plak” dalam pembuluh darah.

Berdasarkan rumus perhitungan khusus yang memperhitungkan berbagai komponen asam lemak, didapatkan hasil Indeks Atergonenesitas (IA) yang rendah (0.32-0.36) (Pires, dkk., 2018), sedangkan protein hewani lain mengandung IA yang lebih tinggi seperti daging sapi (0.72), daging babi (0.69), ayam (0.50), dan daging kambing (1.00) (Rosa dan Nunes, 2003).

 

Tags :
Kategori :

Terkait