RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Bernafas adalah sesuatu yang dapat kita katakan telah kita lakukan dan akan kita lakukan setiap hari dalam hidup kita.
Dilansir dari disway.id, selain itu, kita dapat yakin bahwa kita melakukannya dengan cukup baik, jika tidak kita akan mati (atau menggunakan ventilator).
Namun, pencarian cepat di internet memberikan hasil yang menunjukkan bahwa, seperti banyak hal yang kita lakukan dalam hidup, masih ada ruang untuk perbaikan.
Ada teknik dan latihan. Menjaga diri kita tetap hidup hanyalah fondasinya. Bernafas lebih baik dapat membawa manfaat tersendiri.
Menurut seorang peneliti dan fisioterapis pernapasan, dan anggota Masyarakat Pulmonologi dan Bedah Toraks Spanyol (SEPAR), Gerard Muñoz Castro menyebut bahwa pernapasan yang lebih baik juga dapat berarti “peningkatan kemampuan fisik".
Dan oleh karena itu, bernapas dapat berkontribusi pada perkembangan otot perifer yang lebih baik.
Faktanya, ada spekulasi bahwa teknik pernapasan tertentu dapat meningkatkan kekuatan inti, meskipun tidak ada “bukti ilmiah yang kuat” mengenai hal ini.
Dilansir dari laman EL PAIS, anggota Dewan Direksi Asosiasi Fisioterapis Spanyol (AFI), Miguel Soro mengatakan bahwa oksigenasi yang lebih baik dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja olahraga.
Faktanya, ia menyatakan, “melatih otot-otot pernafasan sudah dimasukkan dalam rutinitas banyak atlet sebagai pelengkap latihan dalam disiplin mereka sendiri, karena ini adalah aspek lain yang harus mereka perhatikan untuk meningkatkan kinerja mereka.”
Misalnya, menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2022 di International Journal of Environmental Research and Public Health, program latihan pernapasan yang dipandu oleh ahli terapi fisik dapat memperbaiki postur tubuh, keseimbangan otot, dan mobilitas dada, dibandingkan program berbasis yoga dan pilates.
Namun, latihan yang dilakukan oleh partisipan penelitian (wanita berusia antara 20 hingga 22 tahun) tidak hanya berupa berbaring di lantai dan bernapas dengan cara tertentu, tetapi latihan pernapasan dilakukan dalam berbagai posisi dan terkadang disertai dengan latihan. gerakan lambat.
2. Bernapaslah untuk menghilangkan stres dan kecemasan
“Belajar melakukan pernapasan sadar adalah salah satu terapi pertama yang dilakukan dalam semua intervensi terhadap kecemasan dan stres,” kata Ismael Dorado, sekretaris organisasi Masyarakat Spanyol untuk Studi Kecemasan dan Stres (SEAS).
Sebagai contoh jelas bagaimana pernapasan berhubungan dengan hal ini, para ahli meminta kita untuk memikirkan kapan kita merasa takut.
"Kami secara otomatis memperpendek pernapasan kami,” jelasnya. “Situasi kecemasan dan stres berhubungan dengan laju pernapasan, jadi mengatur pernapasan, melakukan intervensi secara sadar, adalah salah satu hal pertama yang dapat kita lakukan untuk kesejahteraan kita,” jelasnya.