Survei JRC: Gerindra di Puncak Klasemen, PSI Masuk Parlemen

Minggu 04 Feb 2024 - 23:20 WIB
Editor : Nanang Setiawan

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Gerindra berpotensi besar mengakhiri dominasi PDIP di parlemen. Temuan survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan elektabilitas partai politik yang diketuai Prabowo Subianto itu melambung hingga 22,5 persen. 

Menyusul pada peringkat kedua PDIP yang terus melorot dan kini elektabilitasnya sebesar 16,7 persen.

Padahal sebelumnya PDIP merupakan partai pemenang dua kali berturut-turut pada Pemilu 2014 dan 2019, sedangkan Gerindra hanya menduduki urutan kedua dan ketiga. 

Pada jajaran papan tengah, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipastikan bakal melenggang ke Senayan dengan mengantongi elektabilitas 4,7 persen. 

Naik tipis dari sebelumnya 4,5 persen, atau sudah aman karena berada di atas ambang batas parlemen yang dipatok pada angka 4 persen.

“Gerindra menggeser dominasi PDIP dengan mengokohkan posisi pada puncak klasemen elektabilitas partai politik, sedangkan di jajaran papan tengah PSI bakal melenggang ke parlemen,” kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P di Jakarta, Minggu (4/2). 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/1980/pengepakan-tuntas-kpu-bengkulu-tengah-bakal-distribusikan-logistik-pada-tanggal-ini

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/1955/survei-point-indonesia-tunjukkan-peluang-pemilu-sekali-putaran-makin-nyata

Menurut Alfian, lonjakan elektabilitas yang dialami Gerindra semakin mengafirmasi coattail effect yang paling banyak dinikmati oleh partai utama dalam koalisi pengusung Prabowo-Gibran tersebut.

“Naiknya elektabilitas Gerindra sejalan dengan kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran,” jelas Alfian.

Faktor dukungan yang diberikan oleh Presiden Jokowi berkontribusi besar mengerek elektabilitas Prabowo-Gibran dan Gerindra. 

Ironis, mengingat Jokowi masih tercatat sebagai kader PDIP, yang secara resmi mengusung pasangan Ganjar-Mahfud. 

Perpecahan Jokowi dengan elite PDIP membuat arah dukungan Jokowi bergeser kepada mantan rival dua kali pemilu yang kemudian diangkat menjabat Menteri Pertahanan. 

“Kerugian besar dialami PDIP yang anjlok elektabilitasnya, begitu pula dengan pasangan Ganjar-Mahfud,” terang Alfian. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/1954/mundur-dari-menko-polhukam-mahfud-dinilai-mau-beri-nasihat-soal-etika-kekuasaan

Tags :
Kategori :

Terkait