Namun memang, saat ini tes gula darah, khususnya pemeriksaan HbA1c atau hemoglobin terglikasi, belum tersedia di wilayahnya.
“Mulai tahun ini kami anggarkan,” katanya.
Direktur RSUD Ampana Niko mengungkapkan bahwa tingginya angka diabetes ditambah belum adanya pemeriksaan HbA1c di Kabupaten Tojo Una-Una telah menyebabkan pasien yang dirawat di RSUD Ampana sangat banyak, hingga mendominasi ruang rawat inap.
“Di sini, paling banyak yang dirawat diabetes. Kalau untuk rawat jalan, paling banyak masalah lambung,” ungkapnya.
Karenanya, ia menyambut baik langkah Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una dalam mengatasi penyakit degeneratif, khususnya diabetes.
Melalui kolaborasi ini, ia berharap layanan kesehatan di Kabupaten Tojo Una-Una bisa melayani masyarakat dengan lebih baik.(disway.id)