RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Beberapa makanan olahan yang diproduksi oleh Rumah Kriuk Mbah Diro mengalami kenaikan harga. Rata-rata, harga produk olahan ini naik sebesar Rp5.000 per kilogram. Misalnya, stik bawang yang sebelumnya dijual dengan harga Rp60.000 per kilogram kini menjadi Rp65.000 per kilogram, kembang goyang naik dari Rp65.000 per kilogram menjadi Rp70.000, dan keripik ubi sambal yang tadinya dihargai Rp55.000 per kilogram kini menjadi Rp60.000 per kilogram. Sementara itu, tape ketan mengalami penurunan porsi dari 500 gram menjadi 470 gram, namun harga tetap dipertahankan di angka Rp20.000.
Kenaikan harga tersebut tidak terlepas dari meningkatnya harga sejumlah bahan pokok makanan yang terjadi seiring dengan datangnya bulan Ramadan.
BACA JUGA:Kasus Pertamax Oplosan Ciptakan Keresahan di SPBU dan Kalangan Konsumen Wilayah Bengkulu Tengah
Yuyun Riana, pemilik Rumah Kriuk Mbah Diro, mengungkapkan meskipun ada kenaikan harga produk, penjualan di bulan Ramadan ini tetap stabil.
"Bahan-bahan yang mengalami kenaikan seperti tepung, cabai, kacang tanah, telur, bawang merah dan putih, serta santan yang naik secara drastis. Meskipun begitu, kami tidak terlalu banyak menggunakan santan, jadi masih bisa kami atur. Proses produksi terus berjalan, dan pada hari pertama puasa, penjualan masih stabil. Untuk produk lainnya, harga masih tetap stabil," jelas Yuyun.
BACA JUGA:Bantuan Sembako dan Kebutuhan Pokok Disalurkan ke Warga Terdampak Banjir di Desa Talang Empat
UMKM yang berlokasi di Desa Sidodadi, Kecamatan Pondok Kelapa ini menawarkan berbagai olahan makanan seperti tape ketan, keripik pisang, peyek, wajik, kacang telur, dan banyak lagi dengan harga yang bervariasi. Selain itu, Rumah Kriuk Mbah Diro juga menerima pemesanan melalui WhatsApp dan telepon.
"Selain melayani pelanggan di sekitar lokasi, kami juga menerima pesanan hingga Kota Bengkulu. Pembeli bisa memilih untuk mengambil langsung atau kami antarkan," tambah Yuyun.(iza)