Sederet Cerita Pilu Warga Desa Talang Empat yang Rumahnya Terdampak Banjir

Jumat 28 Feb 2025 - 22:24 WIB
Reporter : Nugroho Bayu Santoso
Editor : Leonardo Ferdian

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Banjir yang melanda pemukiman warga Desa Talang Empat Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah pada Kamis malam 27 Februari 2025 meninggalkan sederet cerita pilu. Meski air mulai surut pada Jumat pagi, 28 Februari 2025, namun dampak dari bencana ini masih terasa hingga kini. Banyak rumah yang terendam hingga ketinggian yang cukup mengkhawatirkan, membuat warga kewalahan membersihkan rumah dan menyelamatkan barang-barang berharga mereka.

Menurut keterangan beberapa warga, banjir datang dengan cepat, merendam rumah mereka hingga mencapai dada orang dewasa. Yunita, salah seorang warga bercerita bahwa air yang merendam rumahnya datang begitu mendalam dan cepat. 

BACA JUGA:Aneh! Tabungan Senilai Rp1,4 Juta di Rekening Milik Warga Nakau Hilang Tiba-Tiba

"Ketinggian air sempat mencapai dada saya dan kami terpaksa mengungsi ke lapangan bola depan rumah. Begitu cepat naiknya, kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang," kata Yunita dengan nada cemas.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa rumah mereka berada dekat dengan sungai, dan tanah di bagian belakang rumah telah terkikis. Warga khawatir jika banjir datang lagi, rumah mereka akan ambruk karena tanah yang semakin rapuh. 

BACA JUGA:Rangkaian Binlat Ditutup, Kapolres Doakan Peserta Lulus Seleksi Polri 2025

"Kami sangat membutuhkan bantuan untuk membangun penahan air di belakang rumah. Tanahnya sudah terkikis, dan jika banjir datang lagi, kami khawatir rumah kami akan roboh," ujar Yunita.

Sudirman, warga lainnya juga berbagi kisah serupa. Ia mengungkapkan bahwa meskipun banjir surut, hingga sore hari, mereka belum menerima bantuan dari pemerintah. 

BACA JUGA:Satpol PP Bengkulu Tengah Tegaskan 4 Poin Penting Sambut Ramadan, Pengusaha Rumah Makan Wajib Baca

"Kami belum mendapat bantuan apapun. Kami sangat berharap pemerintah segera turun tangan, terutama untuk membangun pembatas sungai atau siring di belakang rumah kami agar tanah tidak terkikis lebih parah," ujarnya.

Selain itu, banyak barang milik warga yang terendam, seperti kasur, pakaian, perabotan rumah tangga, alat dapur, hingga televisi. Sebagian warga terpaksa mengungsi ke lapangan dan tidur di tenda seadanya hingga pagi hari. "Barang-barang kami banyak yang terendam, bahkan kami tidur di tenda seadanya sampai subuh," tambah Sudirman.(cw1)

Tags :
Kategori :

Terkait