Pakan eGibran

Jumat 07 Feb 2025 - 21:18 WIB

"Pernah bertemu?"

"Tidak".

Lalu siapa yang merasa tertipu oleh eFishery?

Tentu para investornya. Yang hebat-hebat tadi. Yang semuanya investor kelas dunia. Mereka merasa tertipu besar.

Para investor itulah yang kini jadi pemegang saham mayoritas di eFishery. Bukan lagi Huzaifah. Maka mereka berwenang memberhentikan Huzaifah sebagai CEO.

Saya tidak dapat info apakah Huzaifah sudah tidak punya saham sama sekali. Atau masih sedikit-sedikit.

Itu tergantung pada seberapa banyak saham yang dilepas di setiap serinya. Terakhir Huzaifah menarik dana investor untuk ''Seri D''. Berarti pernah menarik dana di Seri A, Seri B, dan Seri C. Sudah empat kali.

Kalau setiap serinya Huzaifah melepas saham 25 persen maka sahamnya sudah habis. Atau setiap seri 20 persen sehingga ia masih punya 20 persen.

Yang jelas di seri terakhir, Seri D, ia mendapat uang hampir Rp 2 triliun. A sampai D total Rp 9,7 triliun.

Apakah Huzaifah akan terkena tindak pidana?

Tergantung: apakah para investor itu akan melaporkan Huzaifah ke polisi. Rasanya mereka tidak punya kebiasaan melapor. Toh mereka tidak akan bisa dapat uangnya kembali. Mereka justru harus keluar uang lagi.

Ini risiko yang sudah biasa mereka temui. Sebagian salah mereka sendiri: kenapa bisa ditipu. Mengapa begitu mudah percaya pada laporan keuangan.

Kenapa tidak kritis. Kenapa tidak teliti.

Ke manakah uang Rp 9,7 triliun itu?

Tentu saya tidak tahu. Kalau betul eFishery sudah memiliki ''binaan'' sebanyak 3,7 juta petambak dan 10 juta bidang  tambak  –seperti yang disebut dalam salah satu video Huzaifah – tentu sebagian besar uang itu untuk membiayai operasional perusahaan.

Betapa banyak mesin penyebar pakan yang harus dibeli. Betapa banyak untuk gaji 2.400 karyawannya. Gaji sejak tahun 2013.

Tags :
Kategori :

Terkait