RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Perusahaan rintisan kendaraan listrik Canoo mengajukan permohonan perlindungan dari kebangkrutan. Sejak 2022, dilaporkan bahwa Canoo mengalami kerugian hingga USD 900 juta. Setelah pengumuman itu, Canoo juga akan menghentikan seluruh operasinya.
Canoo mengembangkan prototipe kendaraan elektrik yang disebut "Kendaraan Gaya Hidup."
Perusahaan rintisan yang dibentuk pada 2017 dengan nama awal Evelozcity itu sama sekali tidak menghasilkan pendapatan sejak 2022.
Pada 2023, Canoo hanya menghasilkan sekitar USD 900.000, sekitar sepertiganya berasal dari pemerintah Oklahoma yang membeli tiga van listrik buatan lokal.
Canoo mengalami kerugian lebih dari USD 900 juta antara 2022 sampai pertengahan 2024. Perusahaan mencatatkan kerugian USD 488 juta pada 2022, USD 303 juta pada 2023, dan USD 118 juta pada paruh pertama 2024.
Dalam pengajuan kebangkrutannya, Canoo menyampaikan bahwa perusahaan berutang uang kepada kurang dari 49 kreditor, dengan kewajiban yang harus dibayar kepada masing-masing pihak berkisar USD 10 juta hingga USD50 juta.
Sementara itu, nilai aset mereka kurang dari USD 50.000. Beberapa pekan sebelum mengajukan kebangkrutan, Canoo merumahkan pekerja dan menghentikan operasi perusahaan di fasilitasnya di Oklahoma, Amerika Serikat. Menurut seorang mantan karyawan, fasilitas itu belum pernah memproduksi satu kendaraan pun.
Canoo berharap bisa mendapatkan bantuan keuangan dari program pinjaman Departemen Energi Amerika Serikat, tetapi gagal memperoleh pinjaman. Dalam pernyataannya perusahaan menyampaikan,
"Meskipun dibuat di Amerika, berhasil dikirim ke organisasi-organisasi terhormat seperti NASA, Departemen Pertahanan, Layanan Pos Amerika Serikat, Negara Bagian Oklahoma, dan memiliki perjanjian dengan Walmart dan lainnya, Canoo sayangnya tidak dapat memperoleh dukungan keuangan dari Kantor Program Pinjaman Departemen Energi AS."
Perusahaan rintisan itu juga berusaha menjaring dana di pasar internasional, tetapi tidak berhasil menemukan peminat.
"Mengingat fakta bahwa upaya-upaya ini tidak berhasil, Dewan telah membuat keputusan sulit untuk mengajukan kebangkrutan," kata perusahaan.
Tony Aquila selaku pemimpin, CEO, dan investor terbesar Canoo menyampaikan ucapan terima kasih kepada karyawan perusahaan. (**)