Fakta Baru Terungkap! Pembangunan Ruang Laboratorium SMPN Diduga Tak Libatkan Pekerja Lokal

Selasa 14 Jan 2025 - 23:23 WIB
Reporter : Azwin Pratama
Editor : Leonardo Ferdian

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Pembangunan ruang laboratorium di salah satu SMPN di Bengkulu Tengah kini memunculkan beberapa masalah baru yang mencuri perhatian publik. Selain diduga tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, pembangunan tersebut juga dipertanyakan karena tidak melibatkan pekerja lokal, membuat warga sekitar hanya menjadi penonton tanpa kesempatan untuk bekerja.

Hayan Asmadi, seorang warga Desa Rajak Besi menuturkan bahwa tidak ada satupun warga dari desanya yang terlibat dalam proyek pembangunan tersebut. Padahal, proyek ini melibatkan pembangunan empat item utama, yaitu ruang kelas, ruang guru, laboratorium, dan toilet dengan anggaran lumayan besar. Hayan juga mengungkapkan bahwa meski awalnya ada pekerja dari Desa Komering, mereka hanya bekerja dalam waktu singkat.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10240/hearing-dewan-dengan-tapd-sempat-tegang-kepala-bkd-diminta-mundur

“Tidak ada warga dari sini (Rajak Besi, red) maupun dari desa tetangga yang dilibatkan dalam pekerjaan ini. Dulu, sempat ada pekerja dari Desa Komering, tapi tidak lama,” ujar Hayan.

Tak hanya masalah keterlibatan pekerja lokal, warga juga mengungkapkan kejanggalan lain terkait kualitas pekerjaan. Sejumlah masalah terlihat di lokasi, termasuk penggunaan adukan semen dan pasir yang diduga tidak sesuai takaran. Selain itu, ada lubang besar di bagian belakang gedung yang dikhawatirkan dapat mengganggu proses belajar mengajar. Bekas material lama juga masih berserakan di sekitar lokasi proyek.

“Setahu saya, pengerjaan ini sudah diserahterimakan pada akhir Desember lalu. Suratnya bahkan dititipkan ke tenaga honorer di sini. Hasilnya, lantai semen itu bisa berlubang hanya dengan diketuk kaki, yang menunjukkan bahwa adukan semen dan pasirnya tidak sesuai takaran,” tambah Hayan.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10241/sepakati-gelar-aksi-hari-kamis-tanggal-23-januari-2025-siap-tampung-aspirasi-jelang-hari-h

Kondisi ini pun menarik perhatian dari kalangan aktivis yang menganggap pengawasan terhadap proyek pembangunan ini sangat penting. Koordinator LSM Kitra Bengkulu, Iman SP Noya yang tergabung dalam Gabungan Ormas LSM Bersatu (GOLBE) menyatakan bahwa pihaknya akan segera turun ke lokasi untuk memastikan kebenaran temuan tersebut.

“Pembangunan ini menggunakan uang negara, jadi pengawasan adalah kewajiban kita semua. Kami sangat menyayangkan jika pekerja lokal tidak dilibatkan. Dalam waktu dekat, kami akan turun ke lokasi untuk memeriksa langsung dan mendengar keluhan masyarakat sekitar,” pungkas Iman.(iza) 

Tags :
Kategori :

Terkait