RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Olahraga akuatik di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) tampaknya menghadapi tantangan besar dalam pengembangan bakat dan motivasi atlet. Pada tahun 2024, sebanyak 40 atlet renang yang tergabung dalam empat klub di daerah ini memilih untuk keluar serentak.
Keputusan ini diambil karena tidak adanya kompetisi atau kejuaraan tingkat kabupaten yang digelar, sehingga tidak ada kesempatan bagi atlet untuk mengasah kemampuan mereka di arena kompetisi.
Pelatih Renang Pedati Swimming Club (PSC), Andi Wijaya, M.Pd, mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan para atlet yang memilih mundur. Menurutnya, kurangnya ajang kompetisi menjadi faktor utama di balik keluarnya para atlet.
"Saya sangat menyayangkan keputusan ini. Dari empat klub di Benteng, total sudah ada 40 atlet yang memilih untuk tidak lagi bergabung. Alasannya sangat sederhana, yakni tidak ada kompetisi yang sering digelar di daerah ini," ujar Andi.
Andi juga mengungkapkan ketidakpahaman mengenai alasan di balik tidak adanya kompetisi kejuaraan yang diselenggarakan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Pihaknya terus berusaha untuk mencari dukungan guna memastikan perkembangan olahraga akuatik di daerah ini.
"Kejuaraan yang digelar di tingkat kabupaten sangat penting bagi kami. Selain untuk persiapan mengikuti event nasional, kompetisi ini juga memberikan motivasi besar bagi para atlet. Tanpa kompetisi, bagaimana mereka bisa terus mengasah kemampuan dan mencetak prestasi?" tambah Andi.
Dengan adanya kondisi ini, Andi berharap ada perhatian lebih dari pemerintah dan pihak terkait agar olahraga akuatik, khususnya renang, bisa berkembang dengan baik dan memberikan ruang bagi para atlet untuk berprestasi.(iza)