Dikenal Pribadi Ramah dan Bekerja Keras, Nelayan Asal Pondok Kelapa Berpulang Usai Kapal Diterjang Ombak

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO -  Warga Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa, Sarman (54) yang dikenal dengan nama Man Caya menghembuskan nafas terakhirnya Pada hari Rabu 11 Desember 2024 sekitar pukul 08.17 WIB. Sarman yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan, meninggal dunia setelah perahunya karam diterjang ombak di kawasan Pantai Harapan Kecamatan Pondok Kelapa.

Kediaman Sarman yang menjadi rumah duka segera dipenuhi oleh saudara, kerabat, teman, dan tetangga untuk memberikan penghormatan terakhir. Jenazahnya dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat pada pukul 13.41 WIB.

Kepala Desa Pondok Kelapa, Alamsyah, yang turut hadir dalam prosesi pemakaman, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9177/daging-tebal-warna-kuning-dan-rasa-manis-segini-harga-durian-asli-bengkulu-tengah

“Almarhum Sarman dikenal sebagai pribadi yang ramah, mudah bergaul, dan pekerja keras. Selama ini, ia menggantungkan hidupnya sebagai nelayan untuk menghidupi keluarga. Kami turut berbelasungkawa atas kejadian ini,” ungkap Alamsyah.

Peristiwa tragis tersebut bermula ketika Sarman bersama dua rekannya, Hermanto dan Sahril, berangkat melaut pada pagi hari untuk mencari ikan. Namun, sekitar pukul 07.00 WIB, saat mereka berada sekitar 200 meter dari pantai, gelombang besar menghantam perahu mereka dan menyebabkan kapal terbalik. Sarman berusaha berenang menuju pantai, sementara Hermanto dan Sahril tergantung pada kayu yang terlepas dari kapal dan terbawa arus ke tengah laut.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9176/sentra-batik-sungai-lemau-siap-unjuk-karya-dalam-pemilihan-duta-batik-dan-launching-batik-benteng

Kedua rekan korban kemudian diselamatkan oleh kapal lain yang melintas. Setelah dibawa ke pantai, mereka menyadari bahwa Sarman masih berada di laut. Upaya pencarian dilanjutkan, dan sekitar pukul 08.30 WIB, jasad Sarman ditemukan mengapung sekitar 50 meter dari lokasi kapal terbalik. Meskipun sempat dievakuasi ke Puskesmas Pekik Nyaring, nyawanya tidak tertolong.

Terpisah, Danpos TNI AL Bengkulu Tengah, Peltu Awaludin menyampaikan turut berduka cita yang mendalam dan mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, untuk selalu waspada dalam menjalani aktivitas di laut. 

“Kami dari keluarga besar TNI AL turut berduka. Mengingat cuaca ekstrem, kami akan terus mengingatkan nelayan untuk berhati-hati dan mempertimbangkan untuk menghentikan aktivitas melaut ketika kondisi cuaca memburuk,” katanya.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9174/sempat-tuai-kritik-rumput-lapangan-perkantoran-nakau-akhirnya-tertata-rapi

Sementara itu, Kapolres Bengkulu Tengah, AKBP. Dedi Wahyudi, S.Sos, S.Ik, MH, M.Ik melalui Kapolsek Pondok Kelapa, Iptu. Muhammad Nabil, S.Tr.K., melalui Kanit Reskrim Pondok Kelapa, Aipda Jumral Lebi, SH menyatakan bahwa penyelidikan terkait peristiwa ini masih terus berlangsung. 

“Kami masih mendalami kejadian ini. Jenazah korban telah dibawa ke rumah duka,” ujar.(cw3)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan