Eliminasi TBC, 6 Saran Epidemiolog agar Skrining Lebih Efisien dan Hemat Biaya
--
Pelatihan kader kesehatan sangat penting dalam strategi skrining berbasis komunitas. Kader bisa berfungsi sebagai garda depan dalam mengidentifikasi kasus suspek TB di lingkungan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Mereka juga bisa dilatih untuk melakukan pemantauan gejala, membantu edukasi, dan memotivasi masyarakat untuk memeriksakan diri. Pendekatan berbasis komunitas ini efektif karena kader lebih mengenal lingkungan lokal dan bisa menjangkau populasi yang mungkin tidak pergi ke fasilitas kesehatan.
4. Penggunaan Mobile Clinics untuk Skrining Daerah Terpencil
Mengoperasikan mobile clinics atau klinik bergerak yang dapat mendatangi daerah-daerah terpencil memungkinkan pemeriksaan TB dengan biaya operasional yang relatif rendah. Klinik bergerak dapat dilakukan secara berkala untuk menjangkau daerah dengan tingkat prevalensi tinggi atau akses layanan kesehatan yang minim.
Mobile clinics dapat dilengkapi dengan peralatan skrining berbasis gejala, Xpert MTB/RIF (jika memungkinkan), atau fasilitas pengambilan sampel dahak untuk dibawa ke fasilitas kesehatan yang memiliki alat diagnostik.
5. Menggunakan Alat Pemantau Pengobatan dan Kepatuhan untuk Pencegahan Penularan
Setelah skrining dan diagnosis dilakukan, sangat penting untuk memastikan pasien TB menyelesaikan pengobatan mereka, sehingga penularan dapat dicegah.
Program DOTS (Directly Observed Treatment, Short-course) bisa dilakukan dengan memanfaatkan kader kesehatan atau teknologi sederhana seperti SMS untuk memastikan pasien meminum obat sesuai jadwal.
Kepatuhan pengobatan bisa diperkuat dengan dukungan komunitas atau insentif kecil bagi pasien yang menyelesaikan pengobatan, untuk mencegah munculnya TB resisten obat yang jauh lebih sulit diobati.
6. Skrining Target pada Populasi Berisiko Tinggi
Mengarahkan skrining pada populasi yang memiliki risiko tinggi TB dapat meningkatkan efisiensi.
Populasi berisiko termasuk orang yang pernah kontak dengan pasien TB aktif, penderita HIV/AIDS, narapidana, pekerja migran, dan orang yang tinggal di kawasan padat penduduk.
Skrining pada kelompok ini bisa dilakukan dengan menggunakan gejala dan tes diagnostik cepat (seperti Xpert) untuk memaksimalkan deteksi kasus aktif. (**)