Puskaki Kecam Dugaan Pemotongan PIP, Melyan: Tindak Tegas Oknum Terlibat

Melyan Sori, Direktur Puskaki--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Dugaan pemotongan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di salah satu sekolah di Kabupaten Bengkulu Tengah menuai kecaman dari Pusat Kajian Anti Korupsi (Puskaki) Bengkulu. Tindakan ini dinilai mencoreng nama baik pendidikan di daerah tersebut.

Direktur Eksekutif Puskaki Bengkulu, Melyan Sori, menegaskan bahwa jika pemotongan tersebut terbukti, itu merupakan pelanggaran hukum yang tergolong Pungutan Liar (Pungli). 

“Jika dugaan ini benar, ini jelas melawan hukum,” ujarnya.

Melyan juga meminta Dinas terkait untuk segera melakukan pengawasan dan memeriksa kebenaran informasi tersebut, tanpa menutup mata terhadap situasi ini. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/7849/reaksi-wali-murid-ketika-dana-pip-anaknya-dipotong-oknum-sempat-protes-dikasih-rp100-ribu-minta-lebih

“Dinas harus turun tangan. Jika ada korban pemotongan, sebaiknya melapor. Kami sangat miris jika hal ini terjadi di sekolah,” tutup Melyan.

Sekadar mengulas, dari pengakuan salah seorang wali murid ketika diminta setoran dari total dana PIP yang diterima sempat mendapat penolakan dari oknum tersebut. Alasannya karena terlalu sedikit, yakni Rp100 ribu. Alhasil wali murid itupun menyuruh anaknya menyetorkan uang Rp200 ribu kepada oknum.  

"Dia (oknum, red) mintanya Rp250 ribu, saya suruh anak saya kasihkan Rp100 ribu saja. Tak selang lama anak saya pulang dan melaporkan kalau uang tersebut ditolak, disuruh bawa pulang karena yang dimintanya Rp250 ribu. Lalu saya tambahi Rp100 ribu lagi jadi Rp200 ribu. Kata saya, kalau dia (oknum. red) masih menolak ya sudah jangan dikasih sama sekali," kata wali murid yang meminta tidak disebutkan identitasnya.  

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/7849/reaksi-wali-murid-ketika-dana-pip-anaknya-dipotong-oknum-sempat-protes-dikasih-rp100-ribu-minta-lebih

Pengakuan wali murid lainnya, ia sempat memprotes pemotongan dana PIP yang diterima sang anak. Bahkan berencana mengadukannya ke dinas terkait. Namun rencana itu diurungkannya dengan alasan enggan bermasalah.  

"Karena saya kemarin merasa aneh, kenapa harus dipotong. Sempat bertemu langsung dengan oknum yang memotong uang anak saya, saya protes dan mau saya laporkan ke dinas. Tapi saya pikir-pikir lagi akhirnya tidak jadi (melapor, red), saya tidak mau buat masalah sama dia. Saya suruh anak saya untuk kasihkan uang yang diminta," ujarnya.(one)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan