Darmawan Wigwam
Oleh: Dahlan Iskan
Di tahun politik ini acara marketing ternyata masih meriah. Puji Tuhan. Mungkin karena kualitas penyelenggaraannya terjaga: MarkPlus Marketing Conference. Tiap awal Desember. Tahun ini diselenggarakan Kamis kemarin. Yang ke-18 kalinya. Di Ritz-Carlton SCBD Jakarta. Pesertanya 5.000 orang.
Yang terpilih sebagai Marketer of the Year juga selalu berkualitas. Menandakan ini bukanlah penghargaan yang bisa dibeli. Tahun ini best of the best-nya: Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi. Darmawan sekaligus the best marketer sektor perbankan.
Tahun ini Dirut PLN Dr Darmawan Prasojo juga mendapat penghargaan the best marketer bidang layanan umum. Tapi beliau tidak hadir. Darmawan lagi di Dubai. Ia mendampingi Presiden Jokowi di KTT COP28. Di sana Darmawan juga ikut meluncurkan buku tentang Presiden Jokowi dalam bahasa Arab.
Syukurlah di tahun politik ini masih banyak yang ingat nasib perusahaan. Politik boleh gonjang-ganjing. Perusahaan harus tetap jalan.
Di tahun yang tidak menentu begini, kata Hermawan Kartajaya, pendiri MarkPlus, fokus perusahaan haruslah hanya pada operation excellent: mempertahankan kualitas, efisien, pengiriman yang cepat dan servis yang baik. Empat sulit itu harus bisa dilakukan semua secara simultan.
Memang jauh lebih enak jadi politisi. Atau jadi tim suksesnya.
Di acara pembukaan kemarin, Hermawan tampil hanya pakai kaus dan jaket. Kaus-nya berbahan baku daur ulang. Demikian juga semua staf MarkPlus. Itu, katanya, sesuai dengan tema konferensi tahun ini: hidup berkelanjutan.
Hermawan pakai topi bertulisan angka 76. Itu berfungsi sebagai penanda umur dan sebagai penutup kepala untuk rambut tipisnya.
Darmawan memang berhasil membawa Bank Mandiri kian jaya. Kini Bank Mandiri sudah mengalahkan laba BCA untuk kali pertama. Tinggal kalah oleh BRI.
Yang masih tetap sulit adalah mengalahkan market capitalization BCA. Ini misteri BCA. Bagaimana bisa. Aset BCA jauh lebih kecil tapi market cap-nya jauh lebih besar.
Darmawan adalah orang Palembang. Sepuluh tahun terakhir dua orang Palembang menjabat dirut Bank Mandiri. Satunya lagi Anda masih ingat: Zulkifli Zaini.
Sekolah pun Darmawan di Sumsel. Dari SMAN 1 Palembang ia masuk Universitas Sriwijaya: Fakultas Hukum. Di situ Darmawan aktif dalam kelompok mahasiswa pencinta alam Wigwam.
"Sudah mendaki berapa gunung?" tanya saya sebelum menyerahkan piagam penghargaan kepadanya.