Lewat Rakor, Kemnaker Terus Tingkatkan Koordinasi dan Sinergi Informasi Pasar Kerja

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menggelar Rapat Koordinasi Sistem Informasi Pasar Kerja di Jakarta pada Senin (8/7). Rakor bertajuk 'Mewujudkan Sistem Informasi Pasar Kerja (SIPK) Kelas Dunia untuk Indonesia Emas 2045 itu diikuti 500 peserta yang berasal dari internal Kemnaker, kementerian/lembaga, dinas provinsi yang membidangi ketenagakerjaan.

Selain itu juga hadir sebagai peserta dari BPS, Kadin, Apindo, World Bank, GIZ, dan beberapa peserta dari stakeholder terkait.

Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi menyampaikan rakor ini bertujuan meningkatkan koordinasi dan sinergi antarunit kerja di lingkungan Kemnaker, serta instansi terkait lainnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan informasi pasar kerja.

“Rakor ini juga bertujuan mengidentifikasi permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan informasi pasar kerja, serta mencari solusi yang tepat dan efektif,” kata Anwar Sanusi saat menyampaikan laporan.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/5508/peduli-sesama-ksal-dan-altar-1989-gelar-bakti-sosial-dan-kesehatan-di-grobogan

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/5507/mensos-risma-kembali-berikan-bantuan-terintegrasi-untuk-penanganan-kusta

Melalui rakor tersebut, kata Sekjen Anwar, pihaknya juga merumuskan rekomendasi kebijakan dan strategi pengembangan sistem informasi pasar kerja yang lebih baik dan responsif terhadap dinamika pasar kerja.

Tak hanya itu, pada kesempatan ini Kemnaker juga menyampaikan informasi dan sosialisasi terkait Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 tahun 2024, dan pelaksanaan Kickoff Project Labor Market and Skills System Transformation for Labor Market Flexibility (LISTRAF). Sekjen Anwar menyebutkan proyek LISTRAF terdiri dari tiga komponen. 

Pertama, pembangunan Sistem Informasi Pasar Kerja (SIPK) yang andal. 

Kedua, pemanfaatan informasi pasar kerja untuk mempromosikan ekosistem pelatihan yang berkualitas tinggi, terintegrasi, dan ramah iklim. Ketiga, penguatan kapasitas kelembagaan dan manajemen proyek.

“Proyek ini bertujuan meningkatkan akses dan efektivitas pelatihan keterampilan dan layanan ketenagakerjaan bagi penduduk usia kerja,” jelas Sekjen Anwar.(**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan