Kisah Pencari Batu Bara Karungan Cukupi Kebutuhan Makan, Satu Karung Hanya Dihargai Rp 13 Ribu
Salah satu warga pencari batu bara desa tanjung raman--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Aktifitas mencari batu bara karungan di sungai sudah menjadi pencarian utama bagi sebagian masyarakat Desa Desa Sukarami dan Tanjung Raman Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).
Hasil dari batu bara karungan ini dijual untuk dipergunakan mencukupi kebutuhan sehari-hari berupa makan.
Seperti yang dilakukan salah seorang pencari batu bara limbah sungai Desa Tanjung Raman, Nurwaida (47).
Kepada RBt, dirinya mengaku bersyukur sudah diperbolehkan kembali untuk melakukan aktifitas pengambilan batu bara sungai.
Dalam sehari, dirinya hanya mampu mengumpulkan 10 karung. Itupun pada saat kondisi cuaca normal dengan rata-rata penjualan per karung Rp 13 ribu hingga Rp 14 ribu.
‘’Pada saat pelarangan batu bara limbah lalu, saya merasakan sengsaranya menjalani hidup karena satu-satunya sumber penghidupan, hanya berasal dari pencari batu bara limbah. Pada saat itu harus luntang-lantung mencari pinjaman uang dan mengambil barang terlebih dahulu. Tapi saat ini kami bisa melakukan aktifitas kembali, meskipun penjualan batu bara karungan ini terbilang murah,’’ ujar Nurwaida.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/2169/bkmt-jalin-silaturahmi-gelar-kegiatan-di-desa-rindu-hati
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/2166/diminati-2023-sebanyak-500-lembar-batik-sungai-lemau-terjual
Nurwaida menjelaskan, hampir 80 persen masyarakat di Desa Tanjung Raman bekerja mencari batu bara. Pengumpulan batu bara karungan dimulai pagi hingga sore hari.
Resikonya, mengalami penyakit kulit seperti gatal pada malam hari.
‘’Kami mencari batu bara ini sejak tahun 2006. Dari pagi sampai sore hari. Biasanya pada malam, seperti gatal karena harus masuk ke sungai untuk mencarinya,’’ demikian Nurwaida.(one)