Kontribusi Bank Bengkulu Dinilai Belum Merata, Sejumlah Desa Akui Belum Tersentuh Bantuan
--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Sejumlah kepala desa di wilayah Kecamatan Karang Tinggi mengungkapkan bahwa kontribusi dan bantuan dari Bank Bengkulu Cabang Karang Tinggi dinilai belum merata. Mereka menilai masih banyak desa yang belum pernah tersentuh program maupun dukungan dari lembaga perbankan daerah tersebut.
Kepala Desa Padang Tambak, Muslimin, mengungkapkan bahwa hingga kini pihaknya sama sekali belum menerima kontribusi dalam bentuk apa pun. Ia juga mengakui tidak pernah mengajukan proposal bantuan karena merasa kecil kemungkinan mendapatkan respons.
BACA JUGA:BPN dan Bulog Salurkan Bantuan Pangan ke 289 KPM Desa Pasar Pedati
“Sampai saat ini belum ada kontribusi atau bantuan dari Bank Bengkulu terhadap desa kami. Kami juga belum pernah mencoba mengusulkan proposal karena kemungkinan besar tidak akan ada hasilnya. Jika kontribusi benar-benar dibagikan secara merata, seharusnya desa kami juga mendapatkan, tetapi hingga kini belum ada,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Desa Renah Semanek, Ismail Marzuki, mengatakan bahwa pemerintah desa, karang taruna, maupun masyarakat umum belum pernah menerima bantuan dari pihak bank.
“Untuk masyarakat, pemdes, maupun karang taruna di Desa Renah Semanek, belum pernah ada menerima bantuan dari Bank Bengkulu. Hanya saja pada awal 2025 ada CSR untuk masjid, tetapi saya tidak tahu jumlahnya karena panitia masjid yang menerima,” jelasnya.
BACA JUGA:Kemendes Kucurkan Bantuan Ayam Petelur ke Desa Batu Raja, Camat: Pengelolaan Desa Luar Biasa
Berbeda dengan dua desa tersebut, Kepala Desa Karang Tinggi, Zaipul Arifin, menyampaikan bahwa desanya pernah beberapa kali menerima kontribusi dari Bank Bengkulu Cabang Karang Tinggi.
“Ada kontribusi dari Bank Bengkulu untuk desa kami. Bentuknya bermacam-macam, seperti jam dinding, kalender, dan payung. Kalau mengajukan proposal, kami biasanya menerima bantuan berupa uang. Untuk bantuan ke masyarakat, lansia, atau musibah mungkin belum ada, atau saya yang tidak memonitor. Tetapi pernah sekali mereka memberikan bantuan untuk anak yatim,” terang Zaipul. (ryu)