Akademikus Anggap Ganjar Kuasai Debat Terakhir, Gagasannya Konstruktif & Solutif

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta Farco Siswiyanto Raharjo menilai capres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo menguasai isu yang menjadi tema debat antar-capres pada Minggu (4/2/2024). 

Pemerhati kebijakan publik tersebut menganggap gagasan yang ditawarkan Ganjar dalam debat terakhir itu bukan teoretis di angan-angan, melainkan solusi yang realistis “Pak Ganjar Pranowo menyampaikan segala instrumen penyelesaian persoalan terkait kesejahteraan, pendidikan, kesehatan dengan hal yang bersifat konstruktif,” kata Farco.

Lebih lanjut Farco membedah beberapa program yang ditawarkan Ganjar. Misalnya, program tentang satu faskes dan satu nakes di setiap desa.

Menurut Farco, program itu bisa menjawab kebutuhan masyarakat di wilayah tertinggal, terpencil, dan terluar (terdepan) yang lebih dikenal dengan istilah 3T. 

“Nah, ini menjadi hal yang sangat solutif untuk menyesuaikan persoalan kesehatan,” ujar Farco.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/2044/anies-dijamu-surya-paloh-saat-kampanye-di-sulut

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/2043/survei-lpmm-kaum-milenial-lebih-unggulkan-prabowo-gibran-di-pilpres-2024

Selain itu, Farco juga sependapat dengan ide dari Ganjar tentang cara mengatasi tengkes atau stunting pada anak. 

Menurut Farco, cara mengatasi stunting bukan hanya dengan memberi makanan bergizi kepada anak, tetapi juga memperhatikan kesehatan bayi saat masih dalam kandungan.

“Pemenuhan gizi sejak di dalam kandungan menjadi sebuah perhatian dan konsentrasi. Ini menjadi hal yang substantif,” imbuhnya.

Farco juga menyinggung program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana yang ditawarkan Ganjar. 

Menurut dia, program itu bukan hanya untuk pendidikan, melainkan juga penting dalam pengentasan kemiskinan. 

Program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana berarti membuka peluang pelajar dari kalangan tidak mampu untuk meneruskan pendidikan di perguruan tinggi. 

“Anak yang menjadi sarjana tadi dapat menopang kehidupan keluarganya sehingga lebih sejahtera,” ujarnya.(jpnn.com)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan