Bahlil Dorong Kader Golkar Melek Digital untuk Menangkan Pemilu 2029

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengatakan strategi pemenangan politik saat ini telah berubah secara signifikan. Menurut dia, meski konsolidasi konvensional masih dibutuhkan, tetapi kampanye di era digital, komunikasi yang lebih terbuka, serta kemampuan membaca karakter pemilih juga dinilai Bahlil penting. Hal itu disampaipan Bahlil dalam sambutan sekaligus arahan resminya pada acara pelantikan Pengurus DPD Partai Golkar Lampung yang digelar di Hotel Novotel, Bandar Lampung pada Minggu, (30/11).

“Jumlah pemilih di tahun 2029 berusia 17 sampai 50 tahun mencapai 73 persen. Ini era digital. Konsolidasi harus habis-habisan, harus menyesuaikan dengan pola baru,” ujar Bahlil. Bahlil mengaku optimistis Partai Golkar bisa memenangkan Pemilu 2029 jika melihat pengalaman partai. “32 tahun negara ini dipimpin Golkar, dengan segala plus minusnya. Itu bukti pengalaman panjang dalam membangun bangsa,” kata Bahlil.

Menurut dia, dengan komposisi kepengurusan baru yang dianggap solid Partai Golkar Lampung mampu meraih target besar pada Pemilu 2029 mendatang. Bahlil pun mengingatkan sejarah panjang kelahiran Partai Golkar sebagai partai yang inklusif, bukan eksklusif.

Dia menjelaskan Golkar lahir dari 97 organisasi kemasyarakatan, termasuk kelompok petani, nelayan, TNI, Polri, organisasi mahasiswa, hingga organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah. “Golkar lahir untuk mempertahankan ideologi Pancasila dari ancaman ideologi lain. Golkar milik rakyat Indonesia, bukan milik satu keluarga atau satu kelompok,” ucapnya. 

Dia menyebut akar sejarah Golkar menjadi modal besar untuk terus menjaga keterbukaan, keberagaman, dan kedekatan dengan rakyat. Bahlil menambahkan pelantikan Pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Lampung bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan awal dari perjalanan panjang menuju target politik besar pada Pemilu 2029. 

Menurutnya, pelantikan ini merupakan titik awal untuk memperkuat konsolidasi, soliditas, dan kesiapan seluruh elemen partai dalam menghadapi perubahan pola kampanye yang kini makin berbasis digital. “Pelantikan bukan akhir dari sebuah proses konsolidasi, tapi awal dari proses menuju tujuan di yang besar yakni Pemilu di tahun 2029,” tegas Bahlil. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan