Kisah Guru Honorer Puluhan Tahun Bergaji Rp200 Ribu, jadi PPPK Paruh Waktu
--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Asnat Nenabu, seorang guru honorer Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah resmi diangkat menjadi PPPK paruh waktu.
Guru PAUD di Desa Fotilo, Kabupaten TTS, yang telah mengabdi selama 36 tahun itu resmi menjadi PPPK paruh waktu, seusai videonya ditanggapi oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Sampai saya tidak bisa berjalan, baru saya berhenti (mengajar). Biar saya berbakti kepada manusia dan bangsa, buat anak-anak saya. Biar sampai saya mata buta, baru saya berhenti,” kata Asnat, dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (29/11).
Upah sebesar Rp200 ribu per bulan sebagai guru honorer selama puluhan tahun itu tidak menyurutkan semangat Asnat untuk tetap mengajar karena pendidikan adalah panggilan jiwanya.
Asnat bersungguh-sungguh mendedikasikan sepanjang hidupnya untuk pendidikan anak-anak.
Diketahui, Asnat sempat mengajar di SMP Kristen Puli, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) seusai menyelesaikan pendidikan tingkatan SMA.
Kemudian, ia berpindah mengajar ke SD Inpres Fotilo. Karena tidak memiliki ijazah S-1, Asnat memutuskan mengajar di PAUD hingga kini.
“(Gaji) Kami sudah dinaikkan. Satu bulan Rp500 ribu. Baru enam bulan tahun 2025,” ujarnya.
Asnat mengaku mencintai anak-anak dan ingin menanamkan nilai etika, kejujuran, dan keberanian sejak dini.
“Saya didik mereka dari etika, dari keberanian mereka, dari kejujuran mereka. Saya didik supaya mereka semakin hari semakin bertumbuh yang baik. Kalau dari dasar, PAUD itu didik dengan baik, makin hari semakin mereka besar, mereka akan punya (karakter),” ucap dia.
Asnat menyampaikan bahwa kecintaannya kepada anak-anak bahkan ia jalani sejak mereka masih dalam kandungan.
Selain mengajar PAUD, ia juga menjadi Ketua Posyandu di kampungnya.
“Saya mendidik mereka mulai dari dalam kandungan ibu, sejak satu bulan dalam kandungan sampai sembilan bulan. Itu saya kawal para ibu hamil sampai melahirkan, lalu mereka dua tahun ke atas, tiga tahun ke atas, saya rangkul lagi untuk masuk ke PAUD,” kata dia.
Untuk menambah penghasilan selain gaji mengajar, Asnat juga bekerja sebagai petani.