Konflik Internal di PBNU, PKB: Enggak Boleh Anak Ikut Urusan Orang Tua

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak ingin mencampuri urusan internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang didera konflik setelah terbit Risalah Rapat Harian Syuriyah organisasi nahdiyin itu. Hal demikian seperti disampaikan Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Cucun Ahmad Syamsurijal di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/11). "Itu di PBNU, kami enggak ikut-ikutan," kata Cucun, Selasa.

Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan PKB sebagai anak dari PBNU tidak akan cawe-cawe terhadap konflik internal organisasi tersebut.  "Enggak, kami enggak ikut-ikutan, enggak boleh anak ikut isu orang tua, urusan orang tua," kata Cucun. Dia kemudian menerima pertanyaan awak media soal kemungkinan konflik PBNU bermuara dari urusan tambang.

"Kami enggak paham, biarkan itu selesai di rumah tangga orang tua sendiri, PBNU, ya," kata Cucun. Diketahui, PBNU didera konflik internal setelah terbit Risalah Rapat Harian Syuriyah organisasi tersebut pada Kamis lalu (20/11) kemarin. Rapat berlangsung pada 17.00 hingga 20.00 WIB yang dipimpin Rais 'Aam Syuriyah PBNU KH Miftachul Achyar.

Risalah rapat menghasilkan keputusan agar Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mundur dari jabatan paling lambat setelah risalah terbit. Risalah rapat itu juga memuat antisipasi jika Gus Yahya tidak mau mundur sebagaimana tenggat yang ditentukan Syuriyah PBNU. Gus Yahya mengaku tidak melihat unsur politis dari gonjang-ganjing di internal organisasi para nahdiyin itu. "Unsur politis itu orang bisa khawatir, tetapi unsur politis apa? Dengan analisa seperti apa? Ini semuanya enggak jelas," kata Gus Yahya dikutip Senin (24/11). (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan