Ikut Cucu

Kali ini saya lihat wajah istri yang bahagia.

Lima tahun lalu sebenarnya keinginan pergi bersama seluruh keluarga sudah terpenuhi. Tapi gagal di tengah jalan. Kami berhasil tiba di Madinah. Umrah bersama. Tapi di Madinah saya mendadak sakit.

Kami gagal bersama-sama ke Makkah. Saya dan istri terpaksa balik ke Surabaya. Hanya anak-menantu-cucu yang lanjut ke Makkah. Pun di Surabaya tidak ditemukan penyebab sesaknya dada saya. Ternyata pembuluh darah utama saya (aorta) pecah. Sepanjang 50 cm.

Setelah itu baru kali ini bisa bersama-sama lagi. Kaki harus kuat. Harus naik-turun di stasiun bawah tanah, ganti-ganti kereta dan antrean yang panjang. Tiap pagi saya harus tetap sport dansa agar kaki sekuat mereka.

Kursi roda itu pun kami bawa naik kereta cepat: Beijing-Shanghai. Kemarin. Mereka baru kali pertama naik kereta cepat sejauh itu: 4,5 jam. Sejauh Jakarta-Medan atau Jakarta-Makassar.

Dalam hidup sesekali ikut maunya cucu. Kecuali satu: ikut naik roller coaster. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan