Ada yang ditangkap. Ada yang dihambat.
Yang sudah berhasil masuk Istana pun kabur. Terbirit-birit.
Soebandrio sampai lari tidak pakai sepatu --ketinggalan di ruang sidang.
Di Monas, depan Istana, sudah penuh dengan tentara. Dihembuskan kabar yang tidak jelas: istana akan diduduki.
Bung Karno diungsikan ke Istana Bogor. Selebihnya Anda sudah tahu: di Bogor Bung Karno didatangi tiga jenderal.
Keluarlah yang di sekolah Anda baca bukunya: Supersemar. Surat Perintah 11 Maret. Bung Karno menunjuk Pak Harto untuk mengatasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
Itulah perintah yang membuat Bung Karno sendiri tidak aman.
Kekuatan yang anti Soekarno sebenarnya masih besar. Pasukan "hidup-mati nderek Bung Karno" juga sangat besar. Jauh lebih besar dari Pasukan Berani Mati yang gak jadi bergerak bulan lalu.
Semua sudah jadi sejarah.
Sebagian tetap jadi pelaku sejarah.
Kita tunggu pengumuman susunan kabinet baru sebentar sore. Dulu-dulu calon menteri dipanggil setelah presiden terpilih dilantik. Tepatnya, ditelepon.
Kali ini pemanggilan sudah mulai dilakukan tiga hari sebelum pelantikan. Tidak ada masalah. Presiden baru pakai cara baru. Wajar. Bisa lebih cepat bekerja.
Pekerjaan pertama kelihatannya kumpul di Magelang. Tepatnya di "kawah candradimuka". Di lembah Gunung Tidar. Di kampus akademi militer --almamater Prabowo.
Di kawah candradimuka itulah jiwa cinta negara, dibentuk. Secara militer.
Gunung Tidar dalam kepercayaan Jawa disebut juga "paku bumi". Bumi Jawa.
Kalau tidak ada Tidar yang ditancapkan di Magelang, kata kepercayaan itu, pulau Jawa akan miring ke kiri. Atau ke kanan. Atau rontok seperti atap yang tidak dipaku.