"Orangtua ibu saya lahir di pulau kecil Ambon, dan mereka pergi ke Belanda untuk mencari kehidupan yang lebih baik setelah perang," tukas Diks dalam wawancaranya dengan Bold.
Di satu sisi, saat dirinya berusia 6 tahun, Kevin Diks telah bergabung dengan sepak bola VIOS Vaassen dan lanjut ke AGOVV.
Lalu di usia 9 tahun, karena bakatnya yang terlihat memukau ia pun rekrut masuk ke akademi klub oleh scouting klub profesional Vitesse Arnhem.
Untuk dapat masuk ke skuad utama Vitesse Arnhem, Diks membutuhkan waktu 9 tahun.
Akhirnya, ia pun bisa debut dalam laga uji coba pramusim melawan Chelsea dengan skor akhir 1-3 untuk kemenangan The Blues.
Awalnya, Diks sempat memeprbarui kontrak dengan Vitesse sampai tahun 2018.
Namun, pada 2016 ia dibeli oleh Fiorentina. Selama 5 musim berseragam Fiorentina, Kevin Diks tercatat hanya 2 kali bermain untuk La Viola dan sisanya ia dipinjamkan ke Vitesse, Aarhus GF, Feyenoord, Empoli, sebelum dijual ke FC Copenhagen tahun 2021.
Sejak itulah, Diks menjadi FC Copenhagen sampai saat ini.
Di mana, salah satu penampilan terbaiknya menghadapi Manchester United di penyisihan grup Liga Champion.
Dengan pengalaman bermain yang ia miliki di Eropa, Kevin Diks menjadi salah satu pemain keturunan yang diduga bakal jadi pemain naturalisasi baru untuk Timnas Indonesia.
Besar kemungkinan Diks akan bersedia menjadi WNI, namun tak menutup kemungkinan jika pemain 28 tahun ini juga berpeluang untuk terima panggilan dari Belanda yang menjadi tempat kelahirannya.
Biodata Kevin Diks
Saat ini, posisi Kevin Diks yang merupakan pemain keturunan Indonesia sedang memperkuat FC Copenhagen.
Pemain kelahiran 1996 tersebut juga bermain di berbagai posisi mulai dari full back, bek tengah sampai gelandang bertahan.