“Pencegahan stunting harus dilakukan secara simultan, baik pada ibu dan remaja atau calon ibu, maupun pada anak-anak, termasuk dalam pencegahan kejadian infeksi berulang. Stunting terjadi akibat gangguan faktor nutrisi, kesehatan dan lingkungan, termasuk diantara masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak adalah infeksi saluran napas dan saluran cerna” terang dr. Arum.
Di sisi lain, dr. Ika Puspa Sari, M.Biomed, Ph.D, Sp.ParK Dokter Spesialis Parasitologi Klinik RSUI mengenai infeksi saluran cerna menjelaskan bahwa infeksi saluran pencernaan dapat terjadi karena bakteri, virus, dan juga parasit, sama seperti infeksi saluran napas.
Beberapa faktor risiko dari infeksi saluran pencernaan adalah orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, tinggal di lingkungan padat penduduk, tidak menjaga kebersihan tubuh, dan sembarangan mengonsumsi makanan.
Gejala yang perlu kita waspadai adalah rasa mual, muntah, diare, sakit kepala, ataupun kembung pada perut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk segera memeriksakan anak ataupun diri sendiri ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut.
“Anak-anak di usia pertumbuhan yaitu di bawah usia 5 tahun merupakan kelompok usia yang rentan terhadap penularan penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang sering dialami diantaranya adalah infeksi saluran cerna. Gejala yang paling sering terjadi dari infeksi saluran pencernaan adalah diare yang dapat berakibat menyebabkan hilangnya zat gizi secara langsung dan meningkatkan kebutuhan metabolic. Sehingga anak-anak yang sering mengalami infeksi apalagi berlangsung kronis lebih berisiko mengalami stunting,” ungkap dr. Ika (**)