LIPUTAN 11 RBt - Menurunnya kemeriahan tradisi Keramat Lonjok di Kecamatan Semidang Lagan membuat camat terenyuh. Pasalnya sudah 3 tahun belakangan ini acara tahunan tersebut seperti mulai perlahan menghilang.
Camat Semidang Lagan, Depi Junaidi, S.IP, M.H membenarkan, tradisi Keramat Lonjok semakin tahun semakin melemah, hal tersebut dikarenakan kurangnya koordinasi antar kades. Terutama Kades Pagar Gunung terhadap kades lainnya. Ditambah juga, salah satunya tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang paham dengan tradisi Keramat Lonjok tidak diikutsertakan oleh kades yang bersangkutan. Hal tersebut menjadi polemik antara tokoh agama yang berkompeten dengan pemerintah desa setempat.
‘’Memang benar beberapa tahun lalu acaranya hanya internal desa. Padahal seharusnya setiap desa itu bisa membantu memeriahkan tradisi Keramat Lonjok. Masih minimnya koordinasi Kades Pagar Gunung dengan kades yang lain, tentu itu menjadi alasan utama dalam suatu kegiatan,’’ jelas Depi.
Depi melanjutkan, pihaknya saat ini hanya menunggu untuk kades yang mempunyai wilayah dan seluruh kades membahas tentang tradisi tahunan Keramat Lonjok dan harus ada kesepakatan antar setiap kades untuk dapat membantu.
‘’Padahal tradisi Keramat Lonjok ini masuk ke dalam kalender salah satu wisata religius yang ada di Benteng. Sudah dibuktikan dengan pihak Dinas PMD yang mendata sejarah religius. Seandainya kades yang mempunyai wilayah bisa berkoordinasi dengan baik dengan mengajak seluruh kades di kecamatan ini, saya pastikan bahwa tradisi ini sama meriahnya dengan tradisi-tradisi wisata religius lainnya,’’ demikian Depi.(one)