Rumah itu mirip ukuran tipe 70. Tiga kamar tidur. Dapurnya di bagian belakang. Kursi-kursi di ruang tamu semua kursi kayu berukir.
Saya pun melongok ke kamar Veddriq. Tidak ada ranjang. Kasur besarnya dihampar di pojok lantai. Ada meja. Ada lemari. Di atas meja penuh buku. Di atas lemari juga penuh buku.
Saya ingin tahu buku apa saja yang dibaca Veddriq. Saya kaget. Ternyata buku-buku berat: filsafat, matematika, tokoh besar dunia di bidang bisnis, buku motivasi kelas internasional, dan buku pedoman hidup. Juga ada buku agama.
Lihatlah judul-judul buku di foto yang menyertai tulisan ini. Saya jejer sebagian kecil buku itu di meja. Nicky Yusanda, salah seorang instruktur senam kami, memotretnya untuk Anda.
Veddriq tidak hanya suka membaca. Ia juga suka menulis. Puisi. Cerita pendek. Pengalaman perjalanan.
Salah satu cerpennya masuk dalam kompilasi buku cerpen siswa SMA. Kumpulan cerpen itu sudah diterbitkan oleh penerbit Erlangga Jakarta. Maka tahulah Anda mengapa ada karangan bunga Erlangga di teras rumah Sumaryanto.
Guru olahraga SMA Veddriq-lah yang melihat kecepatan siswanya itu saat memanjat pohon. Sang guru lantas memotivasi Veddriq untuk belajar panjat tebing.
Veddriq sangat menyukai olahraga satu itu. Sampai akhirnya panjat tebing menjadi olahraga prestasi baginya. Bagi nama besarnya. Bagi keharuman SMAN 6, sekolah Veddriq. Bagi Pontianak. Bagi Kalbar. Dan akhirnya bagi Indonesia.
Veddriq dapat medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) yang lalu. Atas nama Kalbar.
Dari situ Veddriq tahu catatan rekor panjat tebingnya. Lalu ia banding-bandingkan dengan catatan kecepatan atlit dunia lainnya. Hasilnya: ia pun sangat optimistis akan bisa bicara di tingkat internasional.
Setelah PON empat tahun lalu itulah Veddriq mulai punya cita-cita menjuarai Olimpiade. Ia tahu Olimpiade tahun 2024 di Paris.
Kata sang ayah: sejak saat itu Veddriq sudah tahu bakal jadi juara di Paris.
"Veddriq pernah bikin tulisan di kertas. Kertas itu ia tempel di dada. Lalu difoto. Fotonya dimuat di Instagram. Foto Veddriq dengan tulisan juara Olimpiade di dada”.
Ternyata, kelak, di tahun 2024, Veddriq benar-benar juara Olimpiade. Untuk cabang panjat tebing. Kategori speed.
Ia mengharumkan nama Indonesia di saat kritis. Yakni di saat hampir saja Indonesia pulang tanpa medali emas. Medsos sudah mulai ramai dengan keprihatinan atas prestasi yang merosot. Omelan nasional mulai memenuhi langit medsos.
Veddriq yang membungkamnya.(DAHLAN ISKAN)