Namun, dalam kalkulasi riil P2G, wacana ini tidak realistis, karena Rp 20 juta dikali 3,3 juta guru, maka totalnya Rp 66 triliun perbulan.
Alhasil negara harus menyiapkan anggaran jumbo sebesar Rp 792 triliun (belum ditambah gaji ke-13 dan THR pertahun) khusus untuk gaji guru.
Angka ini justru melampaui alokasi 20% APBN untuk fungsi pendidikan. Dalam APBN 2023 saja, anggaran pendidikan menyedot sekitar Rp 612 triliun dana APBN yang tidak semua dikelola Kemdikbudristek dan Kemenag.
"Tidak mungkin rasanya, anggaran untuk sekadar gaji guru melebihi 20% APBN untuk pendidikan," kata Satriwan.
Menurutnya, pasangan Ganjar-Mahfud paling sedikit menggunakan idiom pendidikan sebanyak 10 kali dan guru sebanyak 5 kali.
P2G menilai janji ketiga pasangan Capres-Cawapres masih solusi yang parsial dan bersifat populis semata. Belum memandang dan menawarkan solusi komprehensif sebagai satu sistem pendidikan nasional.(esy/jpnn)