Tingginya Gula Darah Picu 30% Penderita Diabetes Alami Tendinopati, Begini Kata Dokter Spesialis Ortopedi

Rabu 21 Aug 2024 - 20:31 WIB
Editor : Leonardo Ferdian

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Pasien diabetes bisa mengalami kondisi Tendinopati. Apa itu?

Dilansir dari disway.id, Dokter spesialis ortopedi dr. Ihsan Oesman, Sp.OT(K) mengungkapkan bahwa 30% penderita diabetes mengalami tendinopati.

Tendinopati sendiri merupakan kondisi kronik pada tendon dengan tampilan edema, nyeri, dan penurunan fungsi gerak sebagai efek sekunder dari hiperglikemia dan AGEs.

Menurut data yang dihimpunnya, Indonesia menempati peringkat ke lima dengan penderita diabetes terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 19,5 juta per 2021.

"Sedangkan diabetes tendon ini angkanya mencapai sekitar 30 persen dari kasus diabetes. Artinya, angkanya ini sudah sekitar 6 juta ke atas untuk kasus terjadi pada konteks yang aktif maupun yang sedang berlanjut," ungkap Ihsan ketika ditemui di IMERI UI Salemba, Senin, 8 Juli 2024.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/5445/bukan-karena-minum-air-galon-psikolog-klinis-ungkap-penyebab-anak-autis

Ia menjelaskan, pengaruh penyakit diabetes terhadap kerusakan tendon manusia.

Dalam hal penyakit diabetes, penderita akan mengalami peningkatan gula darah, "Namanya hiperglikemia."

"AGE Product bentuk glikasi dari non enzimatik yang terkena paparan gula. Produk ini merusak struktur tendon," paparnya.

Hal inilah yang menyebabkan terjadinya tendinopati sebagai salah satu bentuk komplikasi diabetes.

Tendinopati ini ditandai dengan keluhan nyeri kronik pada tendon achilles, terbatasnya pergerakan sendi pergelangan kaki, dan peningkatan risiko robekan pada tendon.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/5446/jantung-berhenti-mendadak-ahli-ingatkan-pentingnya-penanganan-secepatnya

Akibatnya, penderita mengalami gangguan berjalan dan terjadi tekanan yang tidak merata di kaki.

"Jadi potensi timbulnya luka tukak atau ulkus di bagian telapak kaki meningkat," tuturnya.

Apabila hal ini terjadi, risiko infeksi lanjutan bisa menyebabkan kerusakan total dan diamputasi.

Tags :
Kategori :

Terkait