“Seperti mengembangkan perguruan tinggi negeri maupun swasta dengan fakultas dan program studi yang semakin lengkap.”
Karena hal itulah, sambungnya, yang akan mengakselerasi meningkatkan kualitas SDM, di samping tentu ketersediaan akses pendidikan sehingga aksesnya betul-betul merata di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu. Begitu juga dengan rumah sakit ditingkatkan menjadi tipe A. Ini yang menjadi pertimbangan untuk dikembangkan ke depannya. Di samping meningkatkan kualitas dan kelas rumah sakit di kabupaten/kota termasuk swasta.
“Dengan pelayanan kesehatan, keterpaduan dengan pendidikan, inilah yang akan meningkatkan SDM Bengkulu dan tentu didorong dengan upaya-upaya peningkatan skill keterampilan sehingga siap untuk memasuki dunia kerja,” jelasnya.
Terakhir, sampainya, perkembangan sektor ekonomi kreatif, ekonomi yang berbasis tenaga kerja kepemudaan, kaum perempuan dan kelompok disabilitas dan hal itu juga harus dirangkul, harus didorong dan dihimpun agar betul-betul menjadi sebuah kekuatan ekonomi dan kemandirian Bengkulu di masa depan.
“Lima poin inilah menurut saya harus betul-betul kita desain, kita rakor, kita susun sedemikian rupa, sehingga tahapan lima tahun pertama hingga lima tahun keempat pada tahun 2045, bagaiman kelima strategi ‘blue print’ membangun Bengkulu ini betul-betul terdokumentasi dengan baik dalam bentuk dokumen RPJPD Provinsi Bengkulu untuk 20 tahun yang akan datang,” kata Gubernur Rohidin.
Dirinya berharap melalui forum konsultasi publik ini seluruh peserta dan pemangku kepentingan secara pro aktif menyampaikan gagasan dan ide terkait apa yang telah disampaikannya, tentu perlu masukan dan penyempurnaan, bisa jadi perubahan yang mendasar.
“Saya minta Bappeda dan Sekda Provinsi Bengkulu untuk membuka ruang yang seluas-luasnya dan memberikan waktu bahkan tidak hanya di forum ini, kita diskusikan secara mendasar agar dokumen ini benar-benar menjadi acuan bagi siapapun yang memimpin Provinsi Bengkulu di mas yang akan datang,” demikian arahan Gubenur Rohidin.(rls)