Oleh: Dahlan Iskan
John kelihatan sedih. HP di tangannya. Itu hari ketiga saya tinggal di rumahnya. Tidak lagi di rumah lamanya di Hays. Ia sudah pindah. Masih di Kansas tapi sudah jauh lebih ke timur: Lawrence.
Setelah istrinya pensiun sebagai dosen bahasa Spanyol ia pilih tinggal satu kota dengan anak-anak dan cucunya.
Pagi itu saya baru selesai senam satu jam. Sendirian. Di teras lantai dua.
Rumah John Mohn di atas bukit. Pun tidak dari teras, sudah bisa melihat perumahan dengan lebih banyak taman dan pohonnya di perbukitan yang lebih rendah.
"Ada apa kelihatan sedih John?"
"Saya dapat panggilan dari pengadilan".
"Kenapa?"
"Untuk jadi juri di pengadilan".
"Kapan?"
"Pagi ini wawancara".
"Jadi jurinya kapan?"
"Biasanya langsung setelah wawancara. Mungkin nanti sore".
"Kenapa kelihatan sedih?"
"Saya tidak bisa menemani Anda. Tiap hari saya harus ke pengadilan. Biasanya sepanjang hari."