RAKYATBENTENG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mengapresiasi hadirnya Galeri Kain Besurek Bengkulu Swarna Bumei yang merupakan UMKM Batik, yang menyajikan berbagai ragam karya seni kain Batik asli Bengkulu, Kain Besurek.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dalam sambutannya mengapresiasi hadirnya galeri kain Besurek Swarna Bumei yang akan menjadi pusat penyelidikan, promosi dan edukasi wastra serta wisata bagi masyakarat Bengkulu maupun dari luar Bengkulu.
Lanjutnya, batik Besurek yang melambangkan keindahan dan kekuatan warisan budaya daerah telah lama menjadi harta karun yang tak ternilai di tengah masyarakat Bengkulu saat ini.
“Melalui batik Besurek, kita semua dapat merasakan pesona dan warisan budaya yang tersimpan dalam setiap helai kain,” tutur Gubenur Rohidin dalam sambutanya yang disampaikan Sekda Provinsi Bengkulu Isnan Fajri, saat launching Galeri Kain Besurek Swarna Bumei, di Kelurahan Penurunan, Kota Bengkulu, Minggu (12/11).
Hadirnya Galeri Kain Basurek Swarna Bumei ini, sebutnya, bukan hanya tentang melestarikan warisan, tetapi juga tentang memperdayakan komunitas pengrajin dan seniman lokal.
“Ini adalah upaya bersama kita untuk mendorong ekonomi kreatif, menciptakan lapangan kerja dan memperkuat semangat gotong royong yang telah menjadi ciri khas Bengkulu,” ujarnya.
Dengan begitu, diharapkan melalui galeri kain Besurek ini dapat menjadi tempat pengrajin kain, seniman, peneliti dan pencinta seni tradisional untuk berkumpul, belajar dan berbagi pengetahuan.
“Yang pada akhirnya menciptakan suasana di mana kreativitas seni kain terus berkembang dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” demikian sampai Sekda Isnan Fajri, mengakhiri sambutan Gubernur Bengkulu.
Pemilik Galeri Kain Besurek Swarna Bumei Nanda Djangjaya mengatakan, galeri yang dibangunnya ini tak lepas dari kecintaan dirinya kepada budaya asli daerah dan keinginan untuk melestarikan dan mempopulerkan kain Besurek Bengkulu.
“Galeri ini saya rintis sejak tahun 2016 dan melalui proses yang panjang hingga menuju kesuksesan. Orang tua saya merupakan pencinta ulung batik-batik tradisional, sehingga saya juga mencintai batik dan ingin melestarikan warisan budaya dan mempopulerkannya,” ungkap Nanda.
Wanita yang berdarah suku Rejang ini mengungkapkan, sejak dulu dirinya terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak terutama pemerintah daerah dalam kontribusi untuk pengembangan industri lokal khususnya kain Besurek Bengkulu agar warisan budaya daerah ini bisa terkenal di manca negara.(rls)