Ketika seorang anak mencapai usia tiga tahun, jika mereka menonton layar lebih dari satu jam sehari yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mereka bisa saja kehilangan kesadaran.
Keluar sekitar 400 kata setiap hari. Namun, seperti yang ditemukan para peneliti, jumlah waktu pemakaian perangkat sebenarnya seringkali jauh lebih lama.
Rata-rata, anak usia tiga tahun menghabiskan waktu di depan layar sekitar 172 menit.
Itu hampir tiga jam ketika mereka bisa kehilangan 1.000 kata dari orang dewasa setiap hari.
Penelitian ini tidak menyelidiki apakah berkurangnya waktu bicara berarti berkurangnya kosa kata bagi anak-anak tersebut.
Namun, hal ini menyoroti sesuatu yang penting: tumbuh di rumah yang dipenuhi banyak obrolan adalah kunci untuk belajar bahasa sejak dini.
Para peneliti tahu bahwa hidup ini sibuk dan menemukan waktu untuk berbicara dari hati ke hati tidak selalu mudah.
Meski demikian mereka mengatakan ini bukan tentang mengurangi waktu pemakaian perangkat sepenuhnya. Itu tidak realistis. Sebaliknya, ini tentang memanfaatkannya semaksimal mungkin.
Mengapa tidak menonton acara bersama dan mengobrol tentangnya? Atau pilih permainan yang mendorong berbicara dan mendengarkan?
Singkatnya, penelitian ini mengingatkan kita bahwa meskipun dunia kita semakin digital, pembicaraan kuno tersebut tidak ternilai harganya. Ini tentang menemukan keseimbangan, sehingga anak-anak kita belajar berbicara tentang apa yang mereka lihat, pikirkan, dan rasakan.
Lagi pula, setiap kata sangat berarti dalam membantu anak-anak kita belajar berbicara dan berkomunikasi dengan dunia di sekitar mereka.