KARANG TINGGI RBt - Heboh dugaan bullying pelajar di SMAN 1 Bengkulu Tengah (Benteng) yang menyebabkan korbannya terluka turut mengundang keprihatinan dari anggota DPRD Kabupaten Benteng. Dewan pun berencana memanggil pihak sekolah untuk mendengarkan langsung kronologis kejadian yang berujung ke ranah hukum tersebut.
Seperti disampaikan Waka 1 DPRD Kabupaten Benteng, Pery Haryadi, S.Sos, M.A.P., ia menyayangkan tindak dugaan kekerasan terjadi di lingkungan sekolah dan pada jam sekolah. Politisi PDIP ini pun berharap permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
BACA JUGA:Buktikan Khasiat Rebusan Ketumbar dan Daun Mint untuk Kesehatan
BACA JUGA:Konsumen Hyundai Ioniq 5 Gelisah Sulitnya Suku Cadang
"Ya nanti kami akan memanggil pihak sekolah untuk meminta klarifikasi sekaligus mengimbau supaya permasalahan tersebut tidak terulang kembali," kata Pery kepada wartawan.
Senada, anggota dewan lainnya yang merupakan pentolan PPP, Fepi Suheri, S.I.P., menyarankan untuk dicari solusi terbaik.
"Saya memang belum mengetahui pasti bagaimana kronologisnya. Tapi yang pasti, kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Cari solusi terbaik. Karena kita juga tidak mau kalau anak kita saling bertengkar," saran Fepi yang digadang-gadang memiliki kans besar duduk kembali di periode mendatang.
BACA JUGA:BNI dan ASDP Support UKW PWI Bersama BUMN di Bengkulu
Terpisah, Arsyad Hamzah, S.E., anggota dewan yang juga selaku tokoh pemekaran kabupaten turut mengisyaratkan pemanggilan terhadap pihak sekolah.
"Kita ikuti dahulu jalannya proses hukum. Jika terus berlanjut kita akan melakukan hearing bersama pihak sekolah dalam mencari solusi dari permasalahan ini," kata Arsyad.
"Pihak sekolah tidak boleh lepas tangan atau diam terhadap permasalahan yang terjadi di sekolah. Kita sangat menyayangkan hal itu bisa terjadi. Karena sekolah seharusnya menjadi tempat ternyaman dan teraman nomor dua setelah rumah," tutup Arsyad.(fry/cw2/sir3)