Mungkin saja Israel dan Amerika sudah mengagendakan itu. Tapi mereka belum menemukan intelijen yang bisa memasok keberadaan para tokoh yang dibenci Israel-Amerika itu. Belum menemukan pengkhianat yang tepat.
Saya bisa membayangkan betapa sulit melindungi tokoh di zaman seperti ini. Debat capres masih membicarakan beli senjata bekas atau baru.
Padahal realitas keamanan dan pertahanan negara sudah seperti itu. Tidak perlu lagi mengerahkan pasukan ke Jayawijaya. Semua bisa diwakilkan ke Mr Drone.
Tapi drone juga tidak cerdas kalau tidak dibantu pihak lain: para pengkhianat.
Saya bayangkan betapa banyak orang berwajah ganda di Lebanon, Syria, Iraq, Palestina, dan Gaza sekarang ini. Tanpa para pengkhianat drone pun hanya bisa tolah-toleh. Sebenarnya para pengkhianat itulah kuncinya.(Dahlan Iskan)