Rohani, Wanita 55 Tahun Ceritakan Kisahnya Terseret Arus Sungai Selama 2 Jam Hingga Ditemukan Selamat

Kamis 11 Jan 2024 - 22:31 WIB
Reporter : Tri Hardianti
Editor : Leonardo Ferdian

KARANG TINGGI RBt - Rohani (55) warga Desa Dusun Baru II Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) ditemukan selamat usai sempat terseret arus sungai di Desa Penanding Kecamatan Karang Tinggi pada Rabu 10 Januari 2024 sekitar pukul 19.18 WIB. Ia terseret bersama dengan rakit yang dinaiki ketika hendak pulang dari kebun dan menyeberang pulang menuju kediamannya. Kemudian akhirnya bisa ditemukan selamat di Desa Pulau Panggung Kecamatan Talang Empat oleh tim pencari.

 

Kronologis kejadian, saat pulang dari kebun dirinya ditemani oleh rekannya Lial. Keduanya pulang sekitar pukul 18.35 WIB. Keduanya menaiki rakit dan tepatnya sekitar pukul 19.18 WIB, air dari hulu Desa Penanding yang merupakan aliran sungai Rindu Hati naik dan menyeret keduanya. Namun ibu Lial bisa menyelamatkan diri. Ibu Lial dibawa arus selama dengan jarak 200 meter. Sementara ibu Rohani dibawa arus selama 2 jam lebih dari Desa Penanding Kecamatan Karang Tinggi hingga ditemukan di Desa Pulau Panggung Kecamatan Talang Empat sekitar pukul 22.05 WIB.

 

‘’Saya bersama ibu Lial berniat pulang ke dusun dari kebun sekitar pukul 18.35 WIB. Posisi di waktu menjelang Isya, ketika menyebrang menggunakan rakit tiba-tiba air dari hulu Desa Penanding yang kami lalu tersebut naik. Ibu Lial tadi selamat sendiri dan memberitahu pihak warga di desa bahwa kawannya hanyut sehingga tim SAR berhasil menyelamatkan dan menemukan saya,’’ jelas Rohani.

 

Rohani menuturkan, selama kurun 2 jam lebih ia tidak merasakan takut sama sekali namun ia hanya pasrah kepada Allah SWT bahwa akan ada pertolongan. Ia juga tenang dibawa arus di atas rakit.

 

‘’Saya bersama ibu Lial memang sering ke kebun berdua. Saya berencana pulang karena ingin ke pasar. Diatas rakit saya juga ada batu bara untuk dijual untuk saya ke pasar karena ingin membeli kebutuhan sehari-hari, saya memang tinggal di kebun bila 2 hari saya pulang ke rumah," bebernya.

 

Terakhir, ia sangat trauma dengan kajian tersebut namun ia tetap tenang dalam menghadapinya.

 

‘’Saya bayangkan hingga sekarang masih cemas rasa pikiran saya sudah diambang-ambang, tapi allahamdulillah saya masih selamat,’’ demikian Rohani.(imo)

 

Kategori :