Festival Sidang Balai Panjang Tanah Periuk: Merawat Lingkungan Melalui Kearifan Lokal

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Festival Sidang Balai Panjang Tanah Periuk di Tanah Periuk, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kabupaten Bungo, Jambi pada Rabu (21/8) Festival budaya kelima yang merupakan bagian dari rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2024 ini tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan kekayaan budaya dan tradisi lokal, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan.

Festival ini diwarnai dengan mengangkat tradisi menangkap ikan secara tradisional yakni Jala Gepung, serta penanaman bibit pohon dan penebaran benih ikan di sungai Batang Tebo, aliran sungai Batanghari.

Direktur Festival Kabupaten Bungo Jajang Kusmana menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari upaya bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Kegiatan aktivitas lingkungan ini bukan hanya simbolis, tetapi merupakan langkah konkret untuk memastikan ekosistem sungai Batanghari tetap lestari dan mampu mendukung kehidupan masyarakat di sekitarnya,” ujar Jajang Kusmana dalam keterangannya yang dikutip, Kamis (21/8).

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6578/menko-airlangga-sebut-indonesia-siap-jadi-pemain-utama-di-era-artificial-intelligence

Seperti halnya tradisi Jala Gepung, kata Jajang, menjadi kearifan lokal dalam menangkap ikan secara tradisional yang tidak akan merusak lingkungan sungai.

Karena dilakukan dengan menjala, masyarakat bisa memilih jumlah dan ukuran tangkapan ikannya. “Maka dari itu, demi melestarikan dan menjaga kemeriahan tradisi Jala Gepung kita kemas menjadi perlombaan,” ucapnya.

Pada rangkaian Festival Sidang Balai Panjang ini juga dilakukan penebaran benih ikan dengan tujuan untuk memperkuat ekosistem sungai yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar dalam jangka panjang.

Kegiatan ini didukung penuh Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam yang menyediakan puluhan ribu benih ikan untuk dilepaskan ke sungai. Adapun aktivitas penanaman bibit pohon di pinggir sungai dilakukan dengan tujuan menjaga dataran pinggiran sungai tidak abrasi.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6577/ppn-gelar-aksi-bersih-sungai-ciliwung-dan-kibarkan-bendera-79-meter

Sebanyak 260 bibit pohon, yang terdiri dari alpukat, pinang, dan kayu manis, ditanam oleh peserta festival dan masyarakat setempat. Penanaman ini juga bertujuan menjaga keseimbangan ekosistem serta memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Kepala Kampung Dusun Tanah Periuk Shofrizal mengungkapkan penanaman ini tidak hanya bermanfaat secara ekologis, tetapi juga memiliki nilai ekonomi dan sosial.

“Bibit-bibit pohon ini diharapkan dapat tumbuh subur dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekarang dan generasi yang akan datang. Ini adalah investasi kita untuk masa depan,” ungkap Shofrizal.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Dusun Tanah Periuk M. Sayuti menegaskan kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye besar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan